Merdeka.com - Salah satu kepala dinas tata ruang di wilayah DKI Jakarta ditetapkan sebagai tersangka terkait transaksi tak wajar di rekeningnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tak masalah dengan penetapan status tersangka pada anak buahnya yang ketahuan korupsi.

"Jaksa pun sudah menetapkan tersangka salah satu kasudin tata ruang yang nilai transaksinya tidak wajar. Sudah mulai dipanggil ini," kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (22/10). Sayang Ahok tak merinci lebih jauh identitas kasudin tersebut.

Menanggapi kasus ini, Ahok mengaku tak tahu sudah berapa banyak anggaran di DKI yang diselewengkan anak buahnya. Tapi sepengetahuannya, banyak pejabat yang memberi proyek ke sub kontraktor hingga mencapai 56 persen.

Ahok gerah masih saja ada PNS yang nakal meski dirinya terus melakukan pembenahan birokrasi. Yang membuat Ahok semakin geram, meski dirinya telah mencoret dan menghapus sejumlah anggaran dari semua SKPD yang dinilainya tidak penting, tanpa sepengetahuannya anggaran itu tiba-tiba muncul kembali.

Maka itu, Ahok berharap DPRD segera menyetujui sistem e-budgeting dalam penyusunan APBD DKI ke depannya.

"Minimal tahun 2014, DKI sudah bisa pakai e-budgeting di APBD 2014. Jadi, nanti semuanya e-government," tegas Ahok.