Puluhan warga adat kesurupan, jalur ke Pantai Kuta ditutup 5 jam
Merdeka.com - Puluhan warga adat Kuta yang menghadiri upacara 'Nangkuk Merana' mengalami trans atau kesurupan saat prosesi acara di Kuta Bali, Jumat (16/12). Upacara adat ini saban tahun di gelar di pengujung akhir tahun tepat hari Kajeng Kliwon Uwudan tanggalan Bali.
Upacara ini dimaksudkan sebagai upaya pembersihan alam semesta baik secara Sekala dan Niskala selama satu tahun, serta sebagai wujud rasa terimakasih kepada sang pencipta atas kemakmuran dan kedamaian alam Kuta.
Dalam prosesi ini, warga yang kesurupan tersebut menari dan menghujamkan keris ke tubuhnya saat prosesi di gelar di setiap pertigaan atau perempatan jalan. Bahkan juga ada yang meminta bara api buat dimakan. Suasana makin terasa magis begitu puluhan wanita yang masih belia juga ikut kesurupan.
Lebih dari enam titik lokasi prosesi upacara ini digelar hingga jalur masuk menuju objek vital wisata Pantai Kuta terpaksa diberlakukan buka tutup selama 5 jam, sejak pukul 09.00 WITA.
Salah satu tokoh adat Kuta, Dewa Gede Mayun mengatakan, ritual Nangluk Merana adalah upacara permohonan keselamatan kepada Tuhan, bertujuan menetralisasi alam semesta dari hal negatif. Seperti bencana alam dan serangan wabah penyakit.
"Ini acara rutin setiap akhir tahun di setiap hari suci kajeng kliwon. Kita gelar ritual upacara di setiap perempatan Agung atau pertigaan. Pada acara ini sudah pasti para penjaga alam di Kuta turun masuk ke raga manusia (sadek) untuk membuktikan bahwa beliau itu ada, dan menjaga Kuta dari segala kekotoran," kata Mayun di Kuta, Bali.
Seluruh barong dan pratima diiringi warga yang ada di Kuta usai upacara Nangluk Merana itu kemudian berkumpul di Pura Dalem Kayangan Desa Kuta untuk mengikuti prosesi puncak upacara hingga tengah malam hari.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
KAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaKAI Alihkan Rute Kereta Api Jarak Jauh Jalur Selatan Imbas Kecelakaan KA Turangga di Bandung
Sekitar pukul 06.30 WIB terjadi kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65a dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaJelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya
KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaMana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca Selengkapnya