Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Puluhan tahun, rel bergerigi buatan Belanda di Ambarawa masih kokoh

Puluhan tahun, rel bergerigi buatan Belanda di Ambarawa masih kokoh Rel di Ambarawa. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak peninggalan Belanda masih awet hingga sekarang. Peninggalan bersejarah itu salah satunya adalah jalur rel kereta api bergerigi.

Ada sejarah panjang mengapa jalur kereta api dibuat bergerigi seperti rel rute Jambu-Bedono-Gemawang sepanjang hampir 6.5 kilometer. Rel itu resmi beroperasi pada 1 Februari 1905. Hingga sekarang, rel bergerigi itu masih berfungsi dengan baik.

"Rel ini masih digunakan oleh kereta uap buat wisata para turis yang ingin nostalgia naik kereta api," kata Andri, warga Kecamatan Jambu kepada tim dari merdeka.com dan Portrait of Indonesia, Rabu (21/1).

Menurutnya, setiap bulan setidaknya empat kali jalur rel bergerigi ini digunakan. Terutama pada akhir pekan. "Kebanyakan wisatawan asing. Tapi ada juga turis lokal," ujarnya.

Awal dibangunnya rel bergerigi karena rute Kereta Api dari Jambu menuju Gemawang harus melewati bukit yang terjal dengan kemiringan 65 derajat dan mendaki. Karena itu untuk menghemat biaya, dibangunlah rel bergerigi dan pada tahun 1902.

Perusahaan kereta api Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij (NIS) kala itu membeli lokomotif uap khusus yang memiliki roda gigi yaitu seri B25. Fungsi rel bergerigi ini adalah untuk menahan agar lokomotif uap B25 tidak mengalami kesulitan menanjaki jalur tersebut.

Rel bergerigi diletakkan di tengah-tengah rel. Sementara roda gigi di lokomotif B25 bertugas mengait rel bergerigi yang ada di bawahnya. Jika tidak ada roda gigi ini, kereta api tidak akan bisa menanjak. Tanpa gigi, sebuah lokomotif uap hanya bisa mendaki dengan kecuraman 5 persen artinya kenaikan 5 meter setiap jarak horisontal 100 meter, itupun akan menanjak dengan penuh kesulitan.

Penggunaan roda gigi memungkinkan kecuraman 65 persen dapat dilalui meskipun dengan kecepatan rendah 10 km/jam. Pada saat menurun, maka roda gigi berfungsi untuk menahan kecepatan kereta api.

Sekarang ini rel bergerigi yang masih aktif di Indonesia hanya ada dua. Pertama di Ambarawa, dan kedua di Sawahlunto, Sumatera Barat.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salah Satu Warisan Budaya di Bantul, Ini Fakta Menarik Saluran Irigasi Dam Kamijoro yang Berusia Ratusan Tahun

Salah Satu Warisan Budaya di Bantul, Ini Fakta Menarik Saluran Irigasi Dam Kamijoro yang Berusia Ratusan Tahun

Dam Kamijoro menjadi bukti keberadaan bangunan arkeologis gaya Eropa yang masih berfungsi dengan baik sejak zaman Belanda hingga sekarang.

Baca Selengkapnya
Penampakan Telur Era Romawi yang Diawetkan Selama 1700 Tahun, Kondisinya Masih Utuh dan Penuh Cairan

Penampakan Telur Era Romawi yang Diawetkan Selama 1700 Tahun, Kondisinya Masih Utuh dan Penuh Cairan

Begini penampakan telur purba berusia 1700 tahun sejak zaman romawi.

Baca Selengkapnya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan

Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Mengulik Sejarah Berdirinya Stasiun Cikajang, Stasiun Kereta Api Tertinggi di Asia Tenggara

Kini kondisi bangunan bekas Stasiun Cikajang benar-benar memprihatinkan

Baca Selengkapnya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku

Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Menyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai

Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.

Baca Selengkapnya
Mencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848

Mencolok di Tengah Kota, Begini Kisah Menara Air Belanda di Pandeglang Peninggalan Tahun 1848

Walau sering direnovasi, namun bentuknya masih dibiarkan sesuai aslinya

Baca Selengkapnya
Sejarah Berdirinya Daerah Istimewa Kalbar, Wilayahnya Terdiri dari Berbagai Kerajaan

Sejarah Berdirinya Daerah Istimewa Kalbar, Wilayahnya Terdiri dari Berbagai Kerajaan

Struktur pemerintahan wilayah ini pada waktu itu masih kental dengan campur tangan Belanda

Baca Selengkapnya