Merdeka.com - Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar kembali menjadi sorotan karena diduga menerima gratifikasi dan melanggar kode etik. Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM Zaenurrohman berharap Dewan Pengawas benar-benar bisa menegakkan kode etik KPK menyikapi masalah ini.
"Harapan saya Dewan Pengawas KPK harus menjaga dan menegakkan kode etik KPK. Zero Tolerance dengan prinsip standar Zero Tolerance," kata Zaenurrohman, Kamis (22/4).
Zaenurrohman menambahkan, bukan sekali ini saja Lili Pintauli melakukan pelanggaran kode etik KPK. Hal itu sangat memalukan.
Sebelum tersangkut dugaan gratifikasi tiket Mandalika, Lili juga diketahui pernah menjalin komunikasi dengan pihak yang sedang berperkara dengan KPK. Tak hanya itu, nama Lili Pintauli juga dilaporkan terkait kasus Tanjung Balai.
"Menurut saya, ini semakin membuktikan jika Lili Pintauli ini memalukan. Tidak memahami nilai dasar di internal KPK yakni nilai integritas. Dia tidak layak lagi menjabat sebagai pimpinan KPK," tegasnya.
Zaenurrohman membeberkan pelanggaran etik yang diduga dilakukan Lili Pintauli ini bahkan mendapatkan sorotan dunia internasional. Bahkan sampai muncul dalam laporan HAM Amerika Serikat.
"Saya melihatnya ini memalukan, sangat memalukan. Level pelanggaran Lili Pintauli ini sudah menjadi sorotan internasional," tutup Zaenurrohman.
Seperti diketahui, saat ini Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) tengah mencari tahu total penerima fasilitas nonton MotoGP Mandalika dalam kasus dugaan gratifikasi Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.
"Sekarang kan lagi dicari, belum tahu kan untuk berapa orang, belum mengerti. Belum mengerti, ini lagi cari bahannya," ujar anggota Dewas KPK Albertina Ho di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Kamis (21/04).
Diduga Lili tak hanya sendiri menerima fasilitas tiket nonton dan penginapan hotel selama kurang lebih satu minggu. Pihak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pertamina ini diduga juga memberikan fasilitas terhadap kerabat Lili.
Pengusutan total penerima fasilitas itu diselisik dewas KPK terhadap pihak Pertamina. Dewas berharap para pihak yang dipanggil untuk dimintai keterangan kooperatif dan jujur.
"Sehingga bisa lebih cepat selesai kan, kalau keterangan (yang) diberikan tidak apa adanya tidak selesai-selesai nanti," kata Albertina.
Baca juga:
Dewas KPK Usut Total Penerima Fasilitas Dugaan Gratifikasi MotoGP Lili Pintauli
KPK Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Tiket MotoGP Lili Pintauli ke Pertamina
Kasus Pembohongan Publik Lili Pintauli Dihentikan, Pelapor: Dewas KPK Tak Bergigi
Dewas KPK Setop Pemeriksaan Etik Lili Pintauli soal Pembohongan Publik
Dewas KPK akan Klarifikasi Dirut Pertamina soal Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli
Dugaan Pelanggaran Etik Lili Pintauli, Dewas KPK Harap Pertamina Kooperatif
Advertisement
Jokowi Tak Bisa Nonton Konser Dream Theater di Solo
Sekitar 4 Menit yang lalu98 Anggota KPUD Dicatut Nama Jadi Kader Parpol, Ini Respons Bawaslu
Sekitar 26 Menit yang laluIndonesia Alami 19 Bencana Awal Agustus, dari Kekeringan Lanny Jaya & Banjir Katingan
Sekitar 30 Menit yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 1 Jam yang laluUpdate Covid Indonesia 8 Agustus, Kasus Positif Bertambah 4.425
Sekitar 1 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 1 Jam yang laluKemenkumham: Serangan Siber ke Objek Vital jadi Senjata era Modern Warfare
Sekitar 1 Jam yang laluPrabowo: Koalisi Gerindra-PKB Sinyalnya Sangat Kuat
Sekitar 1 Jam yang laluSaat Cak Imin Fashion Show sebelum Daftarkan PKB ke KPU
Sekitar 1 Jam yang laluAlasan Pemprov NTT Tunda Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Rp3,7 Juta
Sekitar 1 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 1 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 1 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 5 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 1 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 1 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas HAM Gandeng Komnas Perempuan untuk Periksa Istri Ferdy Sambo
Sekitar 2 Jam yang laluCopot Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Lantik Syahardiantono jadi Kadiv Propam
Sekitar 1 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 1 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 1 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 1 Jam yang laluMahfud MD Sebut Kasus Kematian Brigadir J ada 3 Tersangka, Ini Kata Kabareskrim
Sekitar 1 Jam yang laluLPSK Jelaskan Syarat Bharada E untuk Jadi Justice Collaborator: Bukan Pelaku Utama
Sekitar 1 Jam yang laluSeskab: Presiden Minta Kasus Brigadir J Diselesaikan Agar Citra Polri Tak Babak Belur
Sekitar 1 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 3 Jam yang laluSukamta: Indonesia Harus galang Kekuatan Internasional Hentikan Kebrutalan Israel
Sekitar 3 Jam yang laluJebol Gawang Persib di BRI Liga 1, Matheus Pato Bertekad Terus Tambah Gol Bersama Borneo FC
Sekitar 1 Jam yang laluMalaysia Tersingkir, Timnas Indonesia U-16 Bertemu Myanmar di Semifinal Piala AFF U-16 2022
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami