PTPN V Menduga Ribuan Ikan di Sungai Gasib Siak Mati karena Diracun
Merdeka.com - Warga Desa Pangkal Pisang, Lubuk Dalam Kabupaten Siak mengeluhkan ribuan ikan mati karena diduga imbas dari melimpahnya limbah sawit. PT Perkebunan Nusantara V membantah tudingan warga, dan menyebutkan ikan tersebut mati karena diracun pihak tak bertanggung jawab.
"Terdapat kemungkinan ada aktivitas masyarakat mencari ikan dengan cara meracun atau kontaminasi racun karena sebab lain, semisal mencuci keef racun dan lain-lain," ujar Staf Humas PTPN V Pekanbaru Rizki Atriansyah kepada merdeka.com, Jumat (12/4).
Rizki menceritakan, awalnya PTPN V Kebun Lubuk Dalam mendapat informasi dari masyarakat terkait ditemukan ikan mati pada Rabu (10/4) sekitar pukul 07.00 WIB. Temuan itu di Sungai Puing yang melewati lahan masyarakat di Koto Gasib, Siak.
Menindaklanjuti hal tersebut, Manajemen kebun saat itu meninjau lokasi. Menurut Rizki, dari hasil peninjauan tidak ditemukan ikan mati di sepanjang aliran air, parit dan anak sungai di sekitar penampungan limbah Kebun Lubuk Dalam.
"Baik di dalam areal kebun maupun sampai di perbatasan lahan masyarakat. Memang ada ikan yang mati, namun ini ditemukan di Sungai Puing yang melewati lahan masyarakat. Tidak ada air limbah yang meluber karena over atau jebol," jelas Rizki.
Rizki menyebutkan, dari hasil peninjauan tim perusahaan, ditemukan rembesan dari penampungan limbah yang dikategorikan tidak berbahaya. "Karena ikan di parit sekitarnya tetap hidup. Bahkan masih dijumpai kegiatan orang memancing ikan," kata Rizki.
Manajemen kebun, kata Rizki, sudah bertemu dengan masyarakat yang diwakili Ketua RT sekitar. Pihak perusahaan menjelaskan bahwa tidak ada penampungan limbah jebol atau meluber, dan di aliran air sekitar limbah ikan tetap hidup.
"Keesokan harinya, Polres Siak meninjau lokasi ikan yang mati di Sungai Puing dan belum dapat menyimpulkan apa penyebabnya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak di hari yang sama juga telah mengambil sampel air," ucap Rizki.
Selanjutnya untuk mengantisipasi potensi rembesan maupun hal-hal yang dapat berakibat kurang baik, manajemen PTPN V mengambil langkah-langkah seperti memperdalam penampungan limbah sehingga menghilangkan risiko rembesan.
"Kami juga menambah flat bed untuk mengantisipasi apabila terjadi peningkatan kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit (PKS)," jelasnya.
Dikatakan Rizki, perusahaan mereka sudah melakukan langkah-langkah pencegahan melimpahnya limbah sawit tersebut. Mereka berulang kali membantah ikan tersebut mati bukan dari limbah sawit PTPN V.
"Kalau ada rekomendasi DLHK pastinya akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam mengambil tindakan. Penambahan flat bed (kolam limbah) baru di lokasi lain sejalan dengan permintaan DLHK," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, limbah PTPN V Lubuk Dalam Kabupaten Siak diduga mencemari sungai Gasib, Desa Pangkal Pisang. Akibatnya, ribuan ikan mati dan warga tak dapat mengkonsumsi air sungai yang biasanya menjadi sumber warga.
Hal itu dikatakan tokoh masyarakat Desa Pangkal Pisang, Hendro Santrioko Kamis (11/4). Menurutnya, limbah PTPN V Lubuk Dalam itu sangat merusak sungai untuk beberapa bulan ke depan.
"Kami tidak bisa lagi mengambil air Sungai Gasib untuk dikonsumsi dan mandi hingga beberapa bulan ke depan. Dan kalau ini terus terjadi, maka selamanya kami kehilangan sumber air yang bersih," ujar Hendro, yang juga mantan kepala desa tersebut kepada merdeka.com.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atasi Permasalahan Pupuk, Gibran Berencana Menghapus Kartu Tani
Gibran juga mendapat masukan dari para nelayan, yang mengeluhkan masalah penangkapan ikan terukur hingga solar.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaJual Ikan Cupang Sering Diremehkan, Berkat Kerja Keras Pria Ini Jadi Anggota Polri dan Kawal RI 42
Sering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Sala Lauak, Kudapan Khas Kota Pariaman Berbahan Dasar Daging Ikan
Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDampak Racun Ikan Buntal pada Tubuh, Waspadai Ciri-cirinya
Di balik pesonanya yang unik, ikan buntal menyimpan bahaya yang serius. Racunnya dapat melumpuhkan siapa pun, termasuk manusia.
Baca Selengkapnya