PT Pindad jajaki kerja sama dengan vendor asing demi penuhi kebutuhan amunisi
Merdeka.com - Kebutuhan amunisi dalam negeri masih belum bisa sepenuhnya dipenuhi oleh produksi PT Pindad. Karena itu, sedang dijajaki kemungkinan kerja sama dengan sejumlah vendor asing.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, kerja sama masih membutuhkan kajian mendalam menyangkut perhitungan secara bisnis. Pihaknya akan menawarkan pola kerja sama yang harus menguntungkan bagi PT Pindad.
"Kalau kerja sama masih dilakukan kajian dan dievaluasi. Bukan hanya yang berasal dari Ceko, tetapi juga ada vendor dari Canada dan China, semua masih dievaluasi. Apakah secara bisnis bisa menghasilkan keuntungan bagi PT Pindad," kata Abraham Mose usai peletakan batu pertama perluasan pabrik amunisi di PT Pindad Turen, Kabupaten Malang, Senin (9/10).
Saat ini, kata Abraham, kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dari PT Pindad baru mencapai 165 juta butir per tahun. Jika pabrik baru beroperasi diharapkan produksi mencapai 275 juta butir per tahun.
"Namun hal ini masih jauh dari kapasitas kebutuhan yang diperlukan oleh TNI/Polri atau Kementerian lain dan untuk olahraga. Kurang lebih saya sampaikan, kebutuhan mungkin 2 atau 3 kali lebih dari kapasitas yang 275 juta butir per tahun itu," urainya.
Sehingga memang diperlukan kerja sama dengan sebuah strategi partnership yang sekarang sedang dikaji. Sekarang dilakukan kajian evaluasi untuk tetap memenuhi kebutuhan kapasitas dengan kerjasama beberapa vendor yang sudah memiliki keunggulan di Munisi Kaliber Kecil (MKK).
"Tentunya ini adalah investasi yang akan mereka lakukan dengan pola kerja sama yang akan kita tetapkan. Apakah berupa joint production atau built over transfer (BOT). Tetapi semuanya masih dalam kajian," tegasnya.
Vendor yang memiliki keunggulan di Munisi Kaliber Kecil (MKK) antara lain Ceko dan Canada. Sementara untuk Kaliber Besar (MK) Afrika Selatan, Korsel dan Cina.
"Kajian kami, di mana dalam waktu dekat pemenuhan dalam MKK kami produksi total dari PT Pindad," tegasnya.
Abraham juga mengatakan, Pindad telah memproduksi kendaraan khusus jenis panser maupun tank hasil inovasi putra-putri Indonesia. Selain itu juga memproduksi panser Badak, Cannon dengan 90 ml, serta baru menyelesaikan prototype dengan FNSS Savunma Sistemleri Turki.
"Kita juga melakukan resouce engineering menghasilkan tank 8x8 bekerja sama dengan Ceko," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaPakar Nilai Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen Bisa Segera Diundangkan
Dia menyebut, perubahan ini bahkan bisa dilakukan hanya hitungan hari.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaPengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaSelain jadi Kasad, Jenderal Maruli Simanjuntak Kini Menjabat Sebagai Komisaris Utama Pindad
Maruli menggantikan Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman yang telah purnatugas.
Baca Selengkapnya