Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSSI Larang Security Officer Arema FC Beraktivitas di Sepak Bola Seumur Hidup

PSSI Larang Security Officer Arema FC Beraktivitas di Sepak Bola Seumur Hidup Suasana kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan. ©2022 REUTERS TV

Merdeka.com - Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjatuhkan sanksi berupa melarang koordinator security officer Arema FC, Suko Sutrisno, untuk beraktivitas di lingkungan seluruh sepak bola di Indonesia. Sanksi itu diberikan buntut kericuhan setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) pekan kemarin.

"Saudara Suko Sutrisno sebagai petugas keamanan security officer tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup," kata Ketua Komdis (Komisi Disiplin) PSSI, Erwin Tobing saat konferensi pers di Malang, Selasa (4/10).

Sanksi itu diberikan setelah Komdis PSSI melakukan investigasi terkait tragedi kanjuruhan usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya hingga memakan korban jiwa 125 orang. Keputusan Komdis PSSI itu merujuk pasal 68 huruf a juncto pasal 19 juncto 141 kode disiplin PSSI tahun 2018.

PSSI Nilai Security Officer Lalai

Erwin mengatakan, security officer atau steward bertanggung jawab dalam mengatur pertandingan seperti penonton dan kondisi stadion. Menurut Erwin, Suko Sutrisno saat pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya tak menjalankan tugas tersebut dengan baik.

"Security officer Arema FC adalah saudara Suko Sutrisno yang bertanggung jawab terhadap beberapa poin yang harus dilaksanakan tetapi tidak terlaksana dengan baik," ujar dia.

Selain menjatuhkan sanksi larangan kepada Suko Sutrisno, Komdis PSSI juga menghukum ketua panitia pelaksana pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Abdul Haris, tak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup.

Sanksi kepada Arema FC

Komdis PSSI juga menjatuhkan sanksi kepada tim Arema FC berupa denda Rp250 juta dan dilarang berlaga dengan penonton. Klub sepak bola asal Malang tersebut dinilai melanggar aturan lantaran sebagai tuan rumah menjadi badang pelaksana pada laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).

"Dari hasil sidang kami, kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya, keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai skors sebagai tuan rumah. Klub Arema FC dikenakan sanksi Rp250 juta," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI Erwin Tobing kepada wartawan di Malang, Selasa (4/10).

Selain itu, dalam pertandingan selanjutnya Arema FC harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase Malang. "250 kilometer dari lokasi," ujar dia.

Menurut Erwin, saat pertandingan berlangsung, panitia pelaksana dinilai gagal dalam mengantisipasi para suporter sehingga terjadi kerusuhan berdarah yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia di stadion.

"Pada tanggal 1 Oktober pada pertandingan, diawali masuknya suporter Arema FC yang gagal diantisipasi oleh panitia pelaksana," tuturnya.

PSSI menegaskan, jika ketiga sanksi tersebut dilanggar kembali, maka Arema FC akan dihukum lebih berat lagi.

"Ketiga pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat hukuman lebih berat," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola

Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola

Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.

Baca Selengkapnya
Intip Persiapan Persebaya Jelang Laga Lawan Arema FC, Seminggu Kebut Latihan Fisik hingga Mental

Intip Persiapan Persebaya Jelang Laga Lawan Arema FC, Seminggu Kebut Latihan Fisik hingga Mental

Pelatih Persebaya, Paul Munster menegaskan timnya tidak meremehkan kesebelasan mana pun.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Rekam Jejak PSP Padang, Pemainnya Banyak Direkrut Timnas hingga Sering Melawan Klub Eropa

Salah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat

Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia

Baca Selengkapnya
Menang Telak Lawan Labura Hebat FC, Pelatih PSMS Medan Masih Belum Puas

Menang Telak Lawan Labura Hebat FC, Pelatih PSMS Medan Masih Belum Puas

PSMS Medan meraih kemenangan telak dengan skor 6-0 melawan Labura Hebat FC di laga pembuka Edy Rahmayadi Cup 2023.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Widodo C Putro Pelatih Baru Arema FC, Sang Legenda Tendangan Salto yang Romantis dengan Anak Istrinya

Sisi Lain Widodo C Putro Pelatih Baru Arema FC, Sang Legenda Tendangan Salto yang Romantis dengan Anak Istrinya

Ia selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga tersayang

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Sepak Terjang Pasutri Muda di Palembang Simpan 111,642 Kg Sabu dan Ratusan Ribu Butir Ekstasi

Kasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.

Baca Selengkapnya
Surat Suara Tertukar, 3 Kecamatan di Palembang Gelar PSL pada 24 Februari 2024

Surat Suara Tertukar, 3 Kecamatan di Palembang Gelar PSL pada 24 Februari 2024

Meski bekerja dua kali, KPPS tidak mendapatkan honor tambahan.

Baca Selengkapnya