PSI Usul Pemerintah Transparan Soal Data Corona, Ini Kata Pengamat Kebijakan Publik
Merdeka.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mendukung usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar pemerintah transparan membuka data sebenarnya dalam isu Corona alias Covid-19. Sebelumnya, PSI mengirimkan surat terbuka kepada Menkes Terawan Agus Putranto agar memberikan informasi sebenarnya tentang Covid-19.
Agus mengatakan, pemerintah sampai saat ini masih belum terbuka mengenai penyebaran virus asal Wuhan, China ini. Hal ini penting, menurut dia, demi memberikan gambaran menyeluruh mengenai ancaman virus Corona. Sehingga, kebijakan publik yang diambil dari pusat hingga ke daerah demi pencegahan menjadi tepat sasaran.
Agus menjelaskan, data yang disampaikan pemerintah saat ini berasal dari rumah sakit. Sehingga perkalian itu dilakukan lantaran masih adanya pasien positif meninggal namun tidak masuk rumah sakit.
Untuk itu, Agus mendukung usulan PSI agar pemerintah membuka data sebenarnya. Namun, dia mengatakan, hal tersebut terkendala belum adanya test swab massal.
"Pemerintah harus mengucurkan uangnya, saat ini kita harus membereskan sakitnya. Ekonomi itu entar saja," tegasnya.
Dia juga menyoroti belum meratanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah. Sebab saat ini yang menjadi fokus pemerintah hanya ojek online. Sementara masih banyak warga berprofesi lain turut berdampak virus Corona.
"Negara ini lalai, sekarang pemerintah cuma bicara saja, duitnya enggak ada. Jangan cuma yang online saja diurusin, sopir angkot, bajaj dan bus yang resmi juga terdampak. Karena saya sendiri sudah nemuin 2 keluarga sopir angkot enggak bisa makan," tutupnya.
PSI Minta Transparan
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie dan Sekjen Raja Juli Antoni, beberapa hari lalu meminta Menkes Terawan Agus Putranto menyampaikan secara transparan dan tidak ada yang ditutupi soal penanganan Covid-19 ini.
Menurut Antoni, Menkes bisa memulai dengan keterbukaan soal kekurangan jumlah alat tes PCR yang masih dibutuhkan, jumlah ventilator yang harus dibeli, jumlah laboratorium yang diperlukan, dan jumlah rumah sakit serta tenpat tidur untuk merawat pasien Covid-19.
"Rakyat pasti bisa memahami karena masalah serupa juga dihadapi semua negara di dunia," ujar Antoni, Kamis kemarin (9/4).
Pemerintah Bantah Tak Transparan
Sementara itu, Menkes Terawan Agus Putranto menegaskan, tidak ada yang ditutupi-tutupi soal virus corona (Covid-19). Pemerintah sejauh ini sudah transparan melaporkan atau menginformasikan soal jumlah kasus.
"Kalau enggak transparan enggak mungkin tiap hari saya hadapi. Saya sangat transparan. Tidak ada yang tersembunyi, kita ungkapkan apa adanya," kata Menkes di Kantor Kemenko PMK, Kamis (27/2).
Begitu halnya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengatakan, pemerintah tidak menutupi kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Hal itu kata dia terbukti setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada 2 kasus positif virus corona di Indonesia.
"Kemarin kita sudah melihat Presiden dengan menteri terkait adanya orang terkena corona virus. Kedua orang ini karena ketemu dengan orang dari luar negeri," kata dia dalam video yang unggah di Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Selasa (3/3).
"Dirunut secara detail sehingga ditemukanlah kasusnya seperti ini. Jadi kami tidak pernah menutupi kasus ini (corona)," sambungnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaDengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaTahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca Selengkapnya