PRT di Bali Menangis Ceritakan Insiden Disiram Air Panas 2 Panci oleh Majikan
Merdeka.com - Eka Febrianti (21) wanita muda asal kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terlihat menahan rasa sakit saat mendatangi SPKT Mapolda Bali. Dia telah disiram air panas oleh majikannya, Desak Made Wiratningsi.
Eka didampingi kuasa hukumnya Supriyono melaporkan ulah Desak dan dua orang lainnya yakni, Santi adik tiri dan seorang petugas keamanan bernama Eri. Air panas membuat tubuhnya melepuh.
Kepada awak media, Eka menceritakan kejadian tak manusiawi yang dialami. Semua berawal dari gunting yang hilang dan diminta untuk dicari.
"Waktu itu gunting hilang dan disuruh mencari dan sanksinya itu disiram air panas. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencari ternyata gunting itu tidak ketemu. Kalau tidak ketemu kan harus menerima sanksi jadi saya disiram air panas itu," kata Eka, Rabu (15/5).
Eka disiram dua panci air panas yang masih mendidih. Diawali majikannya, Santi kemudian Eri.
"Iya disuruh cari. Saya berusaha mencari keseluruhan tempat dan gudang tapi tidak ditemukan. Yang nyuruh bos saya. Tapi bagaimana lagi saya (Gak bisa) menolak. (Saya Disiram) dari kepala ditetesin. Pakai (Air Mendidih) yang menyiram adik (tiri) Satpam, dan bos saya," ungkapnya.
Setelah disiram dengan air mendidih, Eka masih disuruh mencari gunting tersebut. Sambil menahan rasa sakit akibat luka bakar, Eka tetap berusaha mencari sebab diancam akan disiram air mendidih lagi jika tak ketemu. Karena tetap tak ditemukan, Eka nekat melarikan diri dengan meloncati pagar rumah dan bersembunyi di sebuah warung dekat rumah majikannya.
"Saya melarikan diri, mau ke teman saya di Nusa Dua. Waktu kabur saya berhenti di sebuah warung dan bersembunyi di sana. Saya dikasih uang Rp 5.000 buat ongkos sama kue sama ibu yang punya warung itu," ujarnya.
Berbekal uang itu, Eka berencana pergi dengan angkot menuju Nusa Dua, Bali. Namun, angkot tak kunjung datang sehingga ia berjalan kaki. Kemudian, berhenti lagi di sebuah warung yang mempertemukannya dengan polisi.
"Saya berjalan agak jauh dari tempat bos saya. Lalu ada ibu-ibu warung bertanya mau ke mana. Saya bilang mau ke Nusa dua. Kenapa mukanya kok begitu, dipukulin sama bosnya. Saya bilang iya, kabur yah, saya bilang iya," ujar Eka.
Saat bertemu polisi, Eka masih takut menceritakan kejadian yang sebenarnya. Saat ditanya kenapa mukanya lebam-lebam, dia mengaku jatuh.
"Saya bilang jatuh karena saya masih takut. Setelah itu saya dapat angkutan dan turun di Terminal Batu Bulan (Gianyar)," ujarnya.
Eka kemudian turun di Terminal Batu Bulan Gianyar, Bali. Kemudian, mencari Bus Sarbagita menuju Nusa Dua. Saat itu, dia tidak membawa uang. Beruntung seorang ibu memberikan pertolongan dengan mencarikan ojek agar diantarkan sampai rumah rekan Eka di Nusa Dua.
Pengemudi ojek sempat heran melihat kondisi Eka dan bertanya penyebabnya.
"Terus saya bilang, saya habis disiram air panas sama majikan saya. Jadi saya kabur. Saya minta tolong antarkan saya ke Nusa Dua," beber Eka sambil mengeluarkan air mata.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Eka dianiaya di rumah majikannya di kawasan Gianyar, Bali, pada Selasa (7/5) lalu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti apa momennya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri itu diduga bunuh diri karena di i TKP ditemukan dua buah gelas bekas minuman, dari mulut keluar busa
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaDi Bali, PSI sendiri menargetkan 1 kursi untuk DPR-RI serta 5 kursi untuk Dapil
Baca SelengkapnyaSuami Ajak Balita Saat Jajakan Istri ke Pria Hidung Belang
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca Selengkapnya