Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Protes pabrik semen, warga Gunung Kendeng mengecor kaki depan Istana

Protes pabrik semen, warga Gunung Kendeng mengecor kaki depan Istana Petani semen kaki di depan Istana. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Puluhan ibu-ibu menggelar aksi membongkar belenggu semen di depan Istana Negara pada Selasa (12/4). Aksi ini sebagai bentuk protes kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas fenomena yang dialami rakyat di sekitar pegunungan Kendeng yang telah terampas ruang hidup dan kehidupannya lantaran hadirnya pabrik semen.

Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunritno mengatakan aksi ini adalah bagian dari komitmen untuk terus menyampaikan suara kebenaran dari rakyat Kendeng yang pernah disampaikan 1 tahun lalu di tempat yang sama yaitu depan Istana Negara. Hingga saat ini, nasib warga Kendeng masih sama dengan satu tahun yang lalu di mana belum menemukan titik terang atas persoalan yang dihadapi.

"Karena itu kami aksi kembali mengingatkan dan mengetuk kembali para penguasa negeri dan bapak/ibu kami di negara ini. Kepada siapa mengadu kalo bukan kepada bapak/ibu kami sendiri," ujar Gunritno dalam keterangan persnya yang diterima merdeka.com, Rabu (13/4).

Gunritno menuturkan melalui aksi ini warga Kendeng ingin menagih janji Presiden Jokowi untuk rakyat kecil sebagaimana yang telah dituangkan dalam Nawa Cita yaitu membangun dari pinggiran (desa). Warga Kendeng membutuhkan perairan untuk kelangsungan pertanian dan kehidupan yang berkelanjutan.

"Kami tidak butuh semen kami butuh tanah dan air untuk pertanian kami, untuk kehidupan kami dan untuk anak cucu kami sekarang dan akan datang," ungkap Gunritno.

Dalam aksinya, jelas Gunritno, ibu-ibu sengaja menyemen kaki mereka sebagai simbol nasib rakyat sekitar gunung kendeng sekarang ini. Karena pabrik semen bukan hanya menghancurkan lingkungan dan sumberdaya alam, pertanian, sumber mata air tetapi juga membelenggu hidup di masa akan datang.

"Jika ruang hidup kami hancur dan rusak, bukan hanya hidup kami sekarang yang terancam juga masa depan anak cucu kami juga terancam," jelasnya.

Berikut tuntutan yang disuarakan warga Kendeng dalam aksi membongkar belenggu semen,

1. Sudah saatnya kita segera selamatkan lingkungan dan sumberdaya alam kita (gunung, sumber mata air, pertanian, bumi, tanah, air, dsb) demi warisan masa depan anak cucu kita nanti, bukan hanya untuk kita hari ini.

2. Segera dihentikan proyek dan pembangunan yang mengabaikan nilai dan prinsip-prinsip keberlanjutan layanan alam untuk kesejahteraan rakyat. Pabrik semen di pegunungan Kendeng adalah salah satu contohnya. Dan pasti banyak yang sejenis di seluruh nusantara. Jika tidak, maka rakyat akan semakin sulit percaya bahwa negara betul-betul membela kepentingan dan nasib rakyatnya. Padahal jelas UUD 1945 pasal 33 jelas bahwa seluruh kekayaan nasional bertujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

3. Kami juga menyerukan dan mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kita adalah bagian dari anak negeri dan warga negara yang punya hak yang sama untuk hidup sejahtera dan diperlakukan secara adil di negeri ini dengan cara kehidupan kami, bukan hanya untuk kehidupan saat ini tapi juga demi anak cucu kami. Karena itu sudah seharusnya kita semua bisa berjuang bersama-sama menyelamatkan bumi dan alam di negeri tercinta ini.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Mengulik Kisah Gunung Kendeng di Sragen, Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir Sang

Mengulik Kisah Gunung Kendeng di Sragen, Menjadi Tempat Peristirahatan Terakhir Sang "Dewa Judi"

Pada zaman penjajahan, bukit itu juga menjadi markas prajurit Belanda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia

Kisah Menarik Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dulu Kantor Residen Priangan dan Dikunjungi Tokoh Dunia

Meletusnya Gunung Gede Pangrango menandai berdirinya rumah dinas gubernur Jawa Barat ini

Baca Selengkapnya
Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika

Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango Berburu Barang Mustika

Belasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Dekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan

Dekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan

Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.

Baca Selengkapnya
Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok

Warga Cimanggis Ditemukan Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Pondok Cina Depok

Sesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).

Baca Selengkapnya