Protes Merger Bank Banten-BJB, Mahasiswa di Serang Bakar Ban dan Tabur Bunga
Merdeka.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Banten, menggelar unjuk rasa di depan Pendopo Gubernur Banten, Serang, Kamis (18/6). Mereka memprotes proses merger Bank Banten ke Bank Jawa Barat (BJB).
Mahasiswa yang terdiri dari berbagai elemen seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Serang, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Serang, Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Serang (PP-Hamas) serta Keluarga Mahasiswa Tirtayasa (Kamayasa Serang-Bandung) tersebut, menilai kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur gagal memimpin Banten.
Salah satu alasannya, proses merger Bank Banten ke Bank BJB yang dinilai dilakukan secara ugal-ugalan.Dalam aksinya, mahasiswa membakar ban serta tabur bunga sebagai simbol gagalnya kepemimpinan Wahidin Halim-Andika Hazrumy dalam memimpin Provinsi Banten.
Ketua Umum HMI Cabang Serang Faisal Dudayef Payumi Padma, dalam orasinya meminta Wahidin Halim-Andika Hazrumy mampu menjelaskan ke publik atas kekisruhan yang ditimbulkan akibat kebijakannya.
"Kami meminta Gubernur Banten segera menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat atas kekisruhan yang bermula dari kebijakan yang diambilnya soal pemindahan rekening kas umum daerah (RKUD) dan rencana merger Bank Banten dan Bank BJB," katanya.
Faisal mengatakan, Gubernur Banten dan Wakilnya pun diminta melakukan permintaan maaf kepada masyarakat Banten, atas kebijakan yang sudah diambilnya yang berdampak terhadap terganggunya aspek perekonomian terutama di internal pemerintahan.
"Satu lagi, Gubernur harus minta maaf kepada masyarakat Banten. Seharusnya di tengah wabah pemimpin memberikan ketenangan tapi malah sebaliknya," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum PP Hamas M. Busairi mengatakan, selama kepemimpinannya, WH-Andika tidak pernah punya itikad baik melakukan penyelamatan terhadap Bank Banten sesuai Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2013, namun malah membunuh Bank Banten dengan memindahkan RKUD.
"Sudah jelas Gubenur tidak pernah menyertakan modal selama ini Sesuai amanat Perda. Namun malah melakukan pemindahan RKUD dan berdampak terhadap terancam bangkrutnya Bank Banten," ujar Busairi dalam orasinya.
Busairi menilai, seharusnya Gubernur Banten sebagai pucuk pimpinan di Provinsi Banten mampu memperjuangkan salah satu aset yang menjadi simbol perekonomian dan kebanggaan masyarakat Banten.
"Kalau Gubernurnya gagal mempertahankan, siapa lagi? Kalau tidak mampu, jelas itu bentuk kegagalan," katanya.
Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Usai melakukan orasi, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semarang Banjir, Empat Perjalanan Kereta Api Relasi Solobalapan Batal
Empat perjalanan KA tersebut sedianya berangkat dan menuju Stasiun Tawang Bank Jateng.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaBank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBRI Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Banjir di Muratara
Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Nekat Bikin Usaha Jamur, Modal Rp100.00 Kini Raup Omzet Rp40 Juta Sekali Panen
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPemuda di Bogor Ini Pilih Resign dari Karyawan Bank Terkenal, Banting Setir Jualan Tauge, Kini Sukses dan Laku 250 Kg/Hari
Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk berbisnis.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya