Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Proses birokrasi panjang, ganti rugi korban Lapindo molor lagi

Proses birokrasi panjang, ganti rugi korban Lapindo molor lagi jokowi di lumpur lapindo. ©2014 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memastikan ganti rugi warga korban lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo, molor. Sebab, dana talangan Rp 781 miliar yang diambil dari APBN masih harus melalui beberapa tahapan, agar bisa segera dicairkan.

Beberapa tahapan itu antara lain, verifikasi dari badan pemeriksaan keuangan pemerintah (BPKP), Kementerian PU dan proses pencairan dana yang dikoordinir Jaksa Agung.

"Saat ketemu presiden (Jokowi) kemarin, ternyata masih diverifikasi BPKP. Tapi sekarang sudah selesai, dan hasilnya seperti apa saya belum tahu," terang Soekarwo kepada wartawan, Surabaya, Senin (16/3).

Sekarang, lanjut dia, tinggal menunggu dari Kementerian PU. "Kemudian yang terakhir pencairannya akan dikoordinir Jaksa Agung," sambung mantan Sekdaprov Jawa Timur ini.

Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo ini juga mengaku, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pusat, agar pencairan dana ganti rugi untuk warga korban dalam peta terdampak lumpur Lapindo di Sidoarjo itu bisa segera cair secepatnya.

"Kita akan terus mengupayakan agar segera cair. Yang jelas kita terus berkoordinasi biar segera dicairkan," katanya.

Dia pun berharap, ganti rugi ini tidak terus-terusan molor. Apalagi, janji pemerintah akhir Februari atau paling lambat awal Maret kemarin dananya cair, tapi sekarang molor lagi.

"Dulu janjinya awal bulan ini, tapi semoga paling lambat bulan depan lah, jangan sampai molor lagi," harapnya.

Seperti diketahui, Febuari lalu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri acara peresmian pembangunan tahap VII gedung Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Sidoarjo, mengatakan dana ganti rugi korban lumpur Lapindo Brantas bisa segera dicairkan. Sesuai hitungan pemerintah, akhir Febuari dana itu turun.

Sebab, kata dia, Presiden Jokowi sudah menyetujui dana talangan dari APBN Perubahan untuk pembayaran ganti rugi. "Tinggal menunggu DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), kemudian dilakukan proses verifikasi di lapangan. Kalau DIPA itu turun, minggu depan dipastikan bisa turun," tutur Khofifah waktu itu.

Anggaran APBN-P yang sudah disetujui itu, sesuai dengan yang diajukan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dalam rapat tertutup yang dipimpin Presiden Jokowi dan dihadiri oleh Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, Ketua BPLS, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sidoarjo.

Dana talangan yang disetujui adalah Rp Rp 781 miliar. "Dalam rapat tertutup itu diputuskan anggaran sebesar Rp 781 miliar," terang Khofifah.

Namun, hingga pertengahan Maret, dana ganti rugi itu, ternyata belum turun.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Gara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok

Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.

Baca Selengkapnya
Janjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Janjikan Perwira Jadi Kapolsek, Anggota Babhinkamtibmas Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Uang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Relawan Ganjar Habiskan Rp2 Miliar dan Merasa Dinjak-injak, Kini Dukung Prabowo

Relawan Ganjar Habiskan Rp2 Miliar dan Merasa Dinjak-injak, Kini Dukung Prabowo

semakin banyaknya organisasi relawan bergabung, Prabowo-Gibran bisa memenangi dalam satu putaran.

Baca Selengkapnya
'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan

Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Pantang Nyerah Walau Pernah Rugi, Ini Cerita Ibu Rumah Tangga di Bogor Usaha Kue Sederhana Omzetnya Capai Rp 40 Juta

Pantang Nyerah Walau Pernah Rugi, Ini Cerita Ibu Rumah Tangga di Bogor Usaha Kue Sederhana Omzetnya Capai Rp 40 Juta

Bermula dari memajang kue di status, ibu rumah tangga ini raup cuan hingga puluhan juta rupiah.

Baca Selengkapnya