Profil Polisi Teladan di Kupang Temukan Uang Jutaan Rupiah dan Kembalikan ke Pemilik
Merdeka.com - Nama Aipda Fandy Adoe dan Brigadir Richard Raja Kana menjadi perbincangan publik. Sebab, dua anggota Polantas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan contoh kejujuran.
Saat sedang mengatur arus lalu lintas, Aipda Fandy dan Brigadir Richard mendapat laporan dari seorang wanita yang melihat kantong plastik hitam di jalan. Keduanya pun mengecek kantong plastik tersebut, ternyata di dalamnya terisi uang tunai sebesar Rp7,5 juta. Dalam kantong plastik tersebut tak ditemukan identitas namun ada slip BCA.
Aipda Fandy Adoe memungut kantong plastik berisi uang itu sambil menunggu pemiliknya kembali. Namun tidak kunjung diambil saat tugasnya mengatur lalu lintas dan jam kantor selesai, uang itu dibawa ke rumahnya. Uang Rp 7,5 juta itu diduga jatuh saat pemiliknya melintas.
"Awalnya kami tidak berani buka plastiknya, padahal dalam plastik itu ada slip dan nama pemilik. Kami tunggu sampai pemilik datang dan memastikan jumlah uang utuh," jelas Brigadir Richard Raja Kana saat ditemui, Kamis (18/8/).
Sedangkan Brigadir Richard Raja Kana yang telah mengabadikan menggunakan kamera handphonenya langsung mem-posting di salah grup Facebook terbesar di Kupang, dengan harapan bisa menemukan sang pemilik uang.
Selang beberapa saat setelah di-posting, seorang pria dengan akun bernama Feryanto Tangawila mengirim pesan inbox kepada Brigadir Richard Raja Kana. Feryanto mengatakan bahwa uang tersebut milik majikannya, bernama Suryanto Limardi, pemilik bengkel motor di sekitar Jalan Herewila, tidak jauh dari Polda NTT.
"Ada yang inbox dan kami tidak asal percaya sehingga kami suruh dia datang dengan bosnya membawa identitas, ternyata cocok sehingga uangnya kami kembalikan," tambah Aipda Fandy Adoe.
Feryanto Tangawila mengaku kalau uang tersebut hendak disetor ke BCA. Namun untuk meyakinkan Brigadir Richard Raja Kana, Feryanto Tangawila mengatakan ada slip setoran dalam plastik bersama uang tersebut.
Aipda Fandy Adoe dan Brigadir Richard Raja Kana kemudian meminta Feriyanto datang dengan majikannya untuk memastikan bahwa identitas yang dibawa harus sama dengan slip setoran di dalam kantong plastik.
Setelah dicek ternyat KTP Suryanto Limardi cocok dengan nama dalam slip yang ada dalam plastik hitam tersebut. Aipda Fandy Adoe dan Brigadir Richard Raja Kana meminta Suryanto menghitung kembali jumlah uang untuk memastikan kalau uangnya masih utuh.
Suryanto pun berterima kasih atas niat baik kedua polisi ini. Ia mengaku bangga atas sikap polisi yang jujur dan mau mengembalikan uang yang mereka temukan.
Kedua polisi ini mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat beraktivitas, apalagi membawa uang banyak untuk melakukan transaksi. Sebaiknya menyimpan di tempat atau tas yang aman.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan melakukan penipuan hingga ratusan juta. Kini diamankan pihak. kepolisian.
Baca SelengkapnyaSeorang dosen wanita CA (25) harus kehilangan uang Rp50 juta setelah ditipu seorang petani asal Lampung. Penipuan itu bermodus polisi gadungan.
Baca SelengkapnyaAnak Eks Kapolri, Ipda Irfan Urane ikut penangkapan YA di kediamannya di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, terkait kasus kematian anak Tamara Tyasmara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khusus anggota polisi yang dompetnya kosong diperintahkan maju dan tampil ke depan berhadapan langsung dengan komandan.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo memperoleh 2,2 juta suara atau posisi kelima teratas dari 13 caleg DPD Jatim yang terdaftar.
Baca SelengkapnyaKesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyandri telah delapan kali melakukan pengawalan sehingga 150 kg sabu dan 2.000 butir pil ekstasi lolos beredar.
Baca SelengkapnyaAnggota Polres Lampung Tengah, Aiptu Supriyanto, tengah menjadi sorotan. Pangkalnya, mengembalikan uang ratusan juta yang ditemukan di rest area tol Lampung.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca Selengkapnya