Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profesor Indonesia Raih Penghargaan Dosen Terbaik di Jerman

Profesor Indonesia Raih Penghargaan Dosen Terbaik di Jerman Profesor Indonesia Raih Penghargaan Dosen Terbaik. ©2020 Merdeka.com/Antara

Merdeka.com - Hendro Wicaksono, profesor asal Indonesia menerima penghargaan dosen terbaik, Teacher of the Year, yang diberikan kepada dosen yang memiliki prestasi luar biasa dalam proses pembelajaran dari Universitas Jacobs, Bremen, Jerman. Hal itu disampaikan pejabat Pensosbud KBRI Berlin Hannan Hadi, Senin (7/9).

Khusus dalam masa pandemi COVID-19, penilaian terhadap dosen juga dilakukan atas proses pembelajaran daring. Dalam sertifikat disebutkan Hendro berhasil menjadikan metode pembelajaran daring yang secara intrinsik memuaskan dan menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa.

Ia juga dinilai berhasil memberikan perkuliahan secara persuasif dan mendorong antusiasme tinggi para mahasiswa khususnya pada masa pembelajaran secara virtual.

Mengomentari hal ini, Hendro, yang memiliki gelar lengkap, Prof. Dr-Ing, menyebutkan di masa pandemi COVID-19 ini, transformasi digital berjalan semakin cepat.

Materi pembelajaran di internet pada dasarnya sangat mudah diakses oleh mahasiswa, baik dari sumber gratis maupun berbayar. "Kita dengan mudah dapat mempelajari konsep-konsep dan teknologi baru lewat internet," ujarnya. Seperti dilansir Antara.

Bahkan konsep gamification dan virtual reality, dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran yang mengasyikkan. "Tanpa ada pertemuan tatap muka dengan dosen, sepertinya semua ilmu yang dibutuhkan bisa didapat," ujarnya.

Menurut Hendro, kondisi ini justru memberikan tantangan bagi dosen. "Seorang dosen tidak hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga peramu dan pembawa ilmu," katanya.

Media seperti Internet, Game, Virtual Reality, dan lain-lain hanyalah media perantara. Ia tidak boleh hanya mengambil isi buku, artikel, atau video, sebagai materi ajar, tetapi harus meramu beberapa sumber, termasuk dari pengalaman dan sudut pandang pribadi.

Sosok dosen juga harus dapat menjadi inspirasi kepada mahasiswa untuk belajar lebih dari materi yang diajarkan dan memilih jalur karir yang berkaitan dengan materi tersebut.

Di era digital seperti sekarang, komponen inspirasi inilah yang tidak dapat tergantikan media digital.

Hendro memperoleh gelar Dr. -Ing. di bidang teknologi mesin dari Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman dinobatkan sebagai profesor di Universitas Jacobs, Bremen saat ia berusia 38 tahun.

Meski relatif baru mengajar di kampus yang kurang lebih tiga tahun, ia berhasil memperoleh predikat dosen terbaik. Selain menjadi dosen, Hendro menjabat sebagai Head of Research Group for Intelligent Data Management for Industry 4.0 (INDEED) di kampus.

Sederet hasil riset Hendro diakui dan digunakan di banyak institusi di Jerman dan Eropa lainnya. Tahun 2013 Hendro mengembangkan sistem meningkatkan efisiensi penggunaan energi berbasis artificial intelligence yang digunakan di beberapa gedung di Jerman, di Eindhoven Belanda, Sevilla dan Barcelona di Spanyol.

Tahun 2014, ia membuat sistem serupa dengan fitur tambahan utilitas di smartphone dan penggunaan berbagai macam sensor digunakan di beberapa kantor pemerintahan di Jerman, di antaranya Baden-Württemberg. Riset sistem ini terus dikembangkan dan tahun 2015-2016 digunakan untuk sistem smart city di Cambridge, Inggris; Sevilla, Spanyol dan Lizanello, Italia.

Kiprah Hendro juga banyak diabdikan untuk kepentingan Indonesia. Hendro saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jerman.

Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua Komisaris dan salah satu pendiri dua perusahaan rintisan teknologi di Indonesia, yang bergerak di bidang perlindungan lingkungan dan pelayanan kesehatan digital.

Dalam memperkuat kerja sama Indonesia – Jerman, Hendro saat ini menjadi penasihat komunitas startup gabungan Indonesia- Jerman, IndoHub.

Di organisasi Ikatan Ahli Sarjana Indonesia (IASI) Jerman, Hendro menjabat sebagai Koordinator Divisi Pendidikan. Tak hanya di bidang ilmiah, Hendro juga aktif di organisasi keagamaan.

Sejak 2019 Hendro menjabat Anggota Dewan Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman dan aktif di komunitas Muslim berbahasa Jerman di Karlsruhe (DMK).

Ia menggagas acara seminar yang diadakan PCINU dan masyarakat lokal Jerman yang mendapatkan dana dari Konrad-Adenauer-Stiftung. Seminar bertujuan memperkenalkan Islam moderat dan toleran di Indonesia.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Indonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.

Baca Selengkapnya
IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia

IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa

Sempat Dianggap Gila oleh Keluarganya, Mantan Pekerja Migran Ini Sukses Jadi Ahli Pijat Standar Eropa

Mentor pijat yang terkenal di berbagai negara ini menggratiskan layanannya untuk orang miskin

Baca Selengkapnya
Jokowi Sayangkan Perguruan Tinggi di Indonesia Tak Masuk Top 100 Dunia

Jokowi Sayangkan Perguruan Tinggi di Indonesia Tak Masuk Top 100 Dunia

Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.

Baca Selengkapnya
Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan

Pamer Program Indonesia Mengajar, Cak Imin Pede Anies Kuasai Debat Pamungkas Capres Tema Pendidikan

Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.

Baca Selengkapnya
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?

8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?

Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.

Baca Selengkapnya