Produk topeng kayu di Gunungkidul mendunia hingga AS
Merdeka.com - Salah satu pengrajin topeng kayu Slamet Riyadi optimis bisnisnya akan terus berkembang di tengah modernisasi. Slamet mengaku belajar membuat topeng dari kayu sejak kelas 5 SD.
"Yang mengajarkan bapak saya. Bapak saya dulu juga menjadi pengrajin topeng kayu," kata Slamet kepada tim dari merdeka.com dan Portrait of Indonesia, Kamis (22/1).
Slamet mengembangkan bisnis dari rumahnya di Dusun Bubung, Desa Putat, Kecamatan Patok Kabupaten Gunungkidul. Di dusun tersebut memang menjadi sentra pengrajin topeng kayu.
"Jumlah pengrajin di sini sudah ada 100 lebih. Bahkan anak-anak muda sekarang juga tertarik menjadi pengrajin topeng kayu ini," katanya.
Tak hanya membuat topeng, mereka juga membuat kerajinan lainnya seperti wayang, asbak, tempat tisu, gantungan kunci dan buat souvenir pernikahan. Meski banyak pengrajin, tak ada persaingan harga di antara mereka.
"Kami harganya sama antara satu dengan lainnya. Distandarkan," katanya.
Tiap bulan, perputaran dari bisnis kerajinan kayu mencapai miliaran rupiah. Hasil produknya tidak hanya dipasarkan di Indonesia, tapi juga sudah mencapai mancanegara.
"Ada yang diekspor sampai ke Amerika Serikat, China dan India. Topeng-topeng ini dijadikan hiasan dinding," katanya.
Slamet saat ini mempunyai 15 pegawai bekerja di rumahnya. "Per bulan, omzet yang dihasilkan mencapai puluhan juta rupiah," ujarnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produk Kayu Lapis Asal Temanggung Berhasil Merambah Pasar Internasional
Sebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas
Baca SelengkapnyaPria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaBisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi
Kelorida merupakan produk UMKM asal Bantul yang mengolah daun kelor.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim Catat Telah Jual 2 Juta Ton Pupuk Urea Sepanjang 2023
Dijelaskan Wisnu, pelanggan merupakan salah satu faktor penting terhadap penjualan Pupuk Kaltim, sehingga pelayanan yang diberikan pun terus dimaksimalkan.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari
Sehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca Selengkapnya