Presiden Jokowi tak ingin tax amnesty malah timbulkan kekhawatiran
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meluruskan penjelasan penerapan program Tax Amnesty kepada masyarakat. Hal ini menjawab munculnya isu bahwa Tax Amnesty menekan masyarakat kalangan menengah ke bawah.
"Perlu komunikasi yang baik bagaimana penjelasan-penjelasan yang lebih teknis, yang ditata dengan baik, itu perlu dilakukan lebih sistematik di media elektronik," ujar Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).
"Supaya penjelasan itu membuat terang persoalannya dan tidak timbulkan kekhawatiran yang sebetulnya tidak perlu," sambung Darmin.
Selain itu, Presiden juga meminta agar Direktorat Jenderal pajak fokus pada wajib pajak besar agar repatriasi dana lebih terarah. Presiden meminta agar dibuatkan daftar wajib pajak besar di masing-masing kantor pelayanan pajak.
"Mulai dibuat listnya mulai dibuat tim di kantor pusat, kanwil, di Kantor Pusat Pelayanan Pajak, diajak secara konkret untuk melaksanakannya," ugkap dia.
Untuk diketahui, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugiasteadi mengungkapkan, bahwa telah membentuk task force atau satuan tugas untuk menangani wajib pajak besar yang akan mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty. Satuan tugas itu, nantinya memonitor para wajib pajak besar dalam pengampunan pajak.
"Wajib pajak besar di masing-masing kantor wilayah dan kantor pelayanan pajak dimonitor terus. Setiap hari ditelepon, pokoknya diikutin, tapi bukan direcokin. Kami memonitor perkembangannya hari demi hari," kata Ken di kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan, Selasa, (30/8).
Setiap kantor wilayah , kata Ken, sudah diinventarisasi para wajib pajak besar.
"Telah dilakukan imbauan kepada wajib pajak besar untuk memanfaatkan tax amnesty secepat mungkin dan diminta membuat pernyataan untuk mengikuti tax amnesty," sebut dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bantah Anies soal Kebebasan Berbicara Menurun: Presiden Dimaki & Direndahkan, Enggak Ada Masalah
Jokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Boleh Kampanye, Perludem Minta Publik Awasi Setiap Aktivitas Presiden
Menurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaKumpulkan Menteri, Jokowi Minta RAPBN 2025 Mulai Disiapkan untuk Presiden Terpilih
RAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnya