Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prediksi kondisi Bumi di masa depan

Prediksi kondisi Bumi di masa depan Ilustrasi Planet Bumi. ©2018 pixabay

Merdeka.com - Kondisi bumi akan terus berubah dari waktu ke waktu. Menurut para peneliti NASA, Bumi berubah selama rentang 20 tahun, dilihat dari banyaknya satelit. Di belahan bumi utara, ekosistem makin subur di musim semi, banyak daun-daun baru yang tumbuh. Sementara satelit yang mengamati Bumi, melacak penyebaran tanaman baru yang hijau.

Di lautan, tanaman mikroskopis mengambang di atas permukaan air yang diterangi sinar matahari. Mereka berkembang menjadi miliaran organisme penyerap karbon dioksida.

Selain itu, Bumi juga diprediksikan mengalami beberapa perubahan. Berikut prediksi kondisi bumi di masa depan:

Bumi makin dingin

Suhu bumi makin dingin saat memasuki tahun 2030. Prediksi suhu ekstrem ini dikatakan oleh sejumlah ilmuwan. Seorang Profesor bernama Valentina Zharkova memperingatkan manusia bila zaman es akan kembali membekukan Bumi. Ini diakibatkan kacaunya siklus Matahari.

Perlu diketahui, Matahari mempunyai siklus 11 tahunan di mana saat siklus itu terjadi, aktivitas Matahari mencapai puncaknya atau sebaliknya 'tertidur'.

Di siklus Matahari ke-26 yang akan terjadi di antara tahun 2030-2040, aktivitas matahari akan mencapai titik terendahnya, sama seperti 370 tahun silam. Fenomena pasifnya Matahari itu disebut 'Maunder Minimum'.

Menurut Profesor Valentina, kacaunya siklus Matahari itu disebabkan oleh tidak 'seiramanya' gerakan lapisan luar Matahari dan lapisan dalamnya. Ketika Maunder Minimum terjadi di tahun 2030an, dua lapisan Matahari itu diprediksi saling mengganggu gerakan satu sama lain. Imbasnya, Matahari tidak bisa menghasilkan energi penuh seperti biasa.

Jumlah karbon dioksika bertambah

Kepala Iklim dan Lingkungan di Laboratorium Fisika Nasional Inggris, Jane Burston, mengatakan China menjadi negara penyumbang polusi di dunia pada 2017. Ini dikarenakan banyaknya pembuangan bahan bakar fosil. Sementara di Eropa, dia memprediksikan banyaknya perdagangan panel surya murah di pusat perdagangan, karena energi terbarukan di dunia turun tajam. Tentu ini mempengaruhi kondisi Bumi di masa depan.

Bumi akan mengering

Di masa depan, Bumi diprediksikan akan mengering karena pemanasan global. Lebih dari 25 persen permukaan Bumi diprediksi mulai mengalami dampak aridifikasi pada 2050.Studi lingkungan yang diterbitkan oleh The Journal Nature Climate Change mengungkapkan dampak aridifikasi tersebut bisa terjadi apabila manusia tidak mengikuti perubahan yang diusulkan oleh Kesepakatan Iklim Paris. Studi tersebut mengklaim, apabila suhu rata-rata bumi naik dua derajat celcius maka dalam 32 tahun mendatang Bumi bisa menjadi padang pasir. Peneliti The Journal Nature Climate Change Manoj Joshi memprediksi bahwa aridifikasi akan muncul sekitar 20 hingga 30 persen permukaan bumi. Aridifikasi tersebut terjadi pada saat perubahan suhu rata-rata global mencapai dua derajat celcius. Cara untuk mengurangi pemanasan global juga mereka jelaskan. Caranya dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Pengurangan emisi tersebut dapat mengurang potensi terjadinya aridifikasi.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Kondisi pada Bayi yang Sering Buat Orangtua Cemas Padahal Tidak Berbahaya

7 Kondisi pada Bayi yang Sering Buat Orangtua Cemas Padahal Tidak Berbahaya

Sejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan

Kondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan

Polisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya
9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya

9 Kondisi yang Bisa Membuatmu Lebih Sering Buang Air Besar Dibanding Biasanya

Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya

Keadaan Cuaca Dipengaruhi oleh Tiga Unsur yaitu Sinar Matahari, Suhu Udara, dan Kelembapan Udara, Ketahui Selengkapnya

Cuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.

Baca Selengkapnya
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan

Perubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan

Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Penjelasan BMKG Penyebab Suhu Panas di Wilayah Sumbar

Kelembamban udara tinggi dan angin cenderung rendah sehingga menyebabkan suhu yang dirasakan meningkat dan menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman.

Baca Selengkapnya
Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

Waspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru

BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak

Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak

Sejumlah kondisi kesehatan bisa menyebabkan demam pada anak, salah satunya adalah kondisi tumbuh gigi.

Baca Selengkapnya