PPP ragukan hasil survei Median yang sebut elektabilitas Jokowi merosot
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mempertanyakan hasil survei Median yang menyebut elektabilitas Joko Widodo terus merosot hingga berada di angka 35 persen. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menilai hasil survei itu baru sebatas asumsi.
Hasil survei Median, kata pria yang biasa disapa Awiek ini, jauh berbeda dengan lembaga survei lain. Meski demikian, Awiek mengatakan hasil survei itu akan dijadikan bahan evaluasi oleh PPP.
"Itu kan hanya satu lembaga survei, dan hasilnya kok jauh dengan lembaga lainnya. Itu pertanyaan tersendiri sumber dananya?," kata Awiek saat dihubungi merdeka.com, Jumat (23/2).
"Hal ini tetap menjadi perhatian bagi PPP yang sudah resmi mengusung pak Jokowi pada Pilpres 2019. Tentu kami juga melihat hasil survei lembaga lainnya yang hasilnya bisa berbeda dengan Median," sambungnya.
Penyebab merosotnya elektabilitas Jokowi karena beberapa faktor, di antaranya; kesenjangan ekonomi di Indonesia, naiknya harga bahan pokok hingga angka korupsi yang tinggi.
Awiek menilai masalah-masalah tersebut tidak bisa dibebankan kepada Jokowi saja. Dia meragukan indikator yang dipakai Median untuk mengukur angka kesenjangan ekonomi yang dijadikan faktor merosotnya elektabilitas Jokowi.
"Tidak bisa semuanya dibebankan ke Jokowi. Harga kebutuhan pokok naik karena biaya produksi naik. Terus tarif listrik yang dilakukan adalah pencabutan subsidi bagi konsumen yang meteran 700. Lalu kesenjangan ekonomi bagaimana ngukurnya," tegasnya.
Sebagai partai yang telah mendeklarasikan dukungan ke Jokowi, lanjut Awiek, PPP akan bergerak melakukan langkah pemenangan. Salah satunya dengan menyosialisasikan capaian kinerja pemerintahan Jokowi-JK ke masyarakat.
"Menyosialisasikan keberhasilan pemerintah kepada basis konstituen. Khususnya program Kementerian Agama yang saat ini ditempati kader PPP," tandasnya.
Hasil survei Media Survei Nasional (Median) menunjukkan suara Joko Widodo mengalami penurunan untuk maju dalam laga Pilpres 2019. Hal tersebut menurut Direktur eksekutif Median, Rico Marbun suara Jokowi mengalami penurunan dari 36,9% di April 2017, 36,2% di Oktober 2017, dan terakhir merosot menjadi 35% di Februari 2018.
"Karena suara Pak Jokowi secara konsisten mengalami penurunan dari bulan ke bulan. Sehingga secara konsisten mengalami lampu kuning dan secara konsisten menurun," kata Rico.
Ada beberapa faktor lantaran suara Jokowi terus merosot. Yaitu masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia terdapat 15,6%. Kemudian harga kebutuhan pokok yang terus meningkat terdapat 13,1%, masalah korupsi 10,1%, tarif listrik yang tinggi 9,7%. Hal tersebut kata Rico yang jadi alasan suara Jokowi terus merosot.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Dua Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Prabowo Jelang Debat Capres 7 Januari 2024
Dari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024
Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya