Merdeka.com - Pemerintah resmi mengundurkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua menjadi Oktober 2021. Pengunduran ini tak menghentikan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) atlet Sumatera Utara (Sumut). Ketua Satgas Pelatda PON Sumut Agung Sunarno tidak mempersoalkan keputusan pemerintah.

"Kapan pun (PON) dilaksanakan, atlet tetap harus siap. Program latihan yang terencana dan berkesinambungan harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun dan di mana pun. Program harus tetap berjalan sesuai dengan koridor dan petunjuk-petunjuk pemerintah," katanya, Kamis (23/4).

Begitupun, dia mengakui pengunduran jadwal PON berdampak pada berubahnya program latihan untuk seluruh cabang olahraga. Atlet juga bisa jenuh tanpa adanya event.

"Program-program latihan itu tentu menimbulkan suatu kejenuhan. Untuk itu, maka refreshing atlet bagaimana kita menjelaskan kepada mereka kemudian metode apa kepada mereka. Kita komunikasi dengan orang tua mereka bagaimana ini untuk memberikan negatif berkurang. Kalau dampak negatif ada pasti," kata Agung.

Untuk mengatasinya, seluruh tahapan program Pelatda PON akan dievaluasi seperti jadwal training centre, try out dan pelatda khusus. Selain itu, pihaknya juga menjadwalkan outbound dan memotivasi para atlet.

"Pelatda berjalan terus, kita akan panggil Pengprov untuk jalankan program latihan. Kemudian evaluasi anggaran, tempat, itu semua kita jalankan. Seluruh program PON di KONI Sumut tetap berjalan sesuai dengan koridornya," tandas dia.