Merdeka.com - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) akan digelar Aceh-Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024. Menpora Zainuddin Amali mengingatkan setiap provinsi menempatkan atlet yang dibina oleh daerahnya.

Dia menegaskan, praktik 'cawe-cawe' atlet dari daerah lain harus dihilangkan pada perhelatan PON 2024. Aceh dan Sumut selaku tuan rumah, harus bisa memastikan praktik itu tak terjadi.

Zainudin berharap Aceh dan Sumut mampu memberi contoh kepada daerah lain dengan memakai atlet yang berasal dari proses pembinaan, bukan dengan cara instan mengambil atlet dari daerah lain.

"Biasanya tuan rumah selalu ingin sukses dengan segala cara, baik itu perhelatannya maupun prestasinya. Kita akan mulai di PON Aceh-Sumut ini prestasi diperoleh dari pembinaan," katanya pada Rapat Koordinasi dan Deklarasi PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Gedung Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Kamis (24/2).

Dia menyebut, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, sudah menyampaikan komitmennya akan mengedepankan prinsip pembinaan atlet asli daerah untuk meraih prestasi di PON. Komite Olahraga Nasional (KONI) pun, tutur Zainuddin Amali, juga sepakat mengerahkan tiap daerah lebih mengutamakan potensi atletnya lewat pembinaan.

"Karena tujuan dari PON ini untuk mengukur prestasi sejauh mana membina atlet daerah selama empat tahun," ujarnya.

Menurut Zainudin, jika pembinaan atlet dilakukan sendiri oleh daerah, pada pesta olahraga terbesar di Indonesia itu akan terlihat daerah mana yang masih kurang dan sudah bagus prestasi atletnya.

"Nah nanti, pemerintah akan bisa membantu kalau daerah itu terlihat masih lemah. Kalau yang sudah kuat prestasi atletnya, akan kita dorong untuk lebih baik lagi. Itu sebenarnya tujuan dari PON ini," tegasnya.

Rakor PON Aceh-Sumut tersebut turut diikuti unsur Pemerintah Aceh, Pemerintah Sumut, KONI Pusat, KONI Aceh dan Sumut, serta anggota Komisi X DPR RI.