Polri telusuri tantangan Mujahidin Timur terhadap Densus 88
Merdeka.com - Polri belum bisa memastikan kebenaran surat elektronik milik Mujahidin Timur yang berisi tantangan terhadap Densus 88. Meski demikian, kepolisian tetap menindaklanjuti surat tantangan tersebut untuk kebenarannya.
"Kami akan lakukan kroscek secara menyeluruh dari informasi tulisan tersebut. Bisa dibuat kapan saja, di mana saja dan untuk kepentingan apa saja. Kami masih lakukan pengungkapan," kata Kabag Penum, Kombes Pol Agus Rianto di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/10).
Namun Polri tidak ingin buru-buru mengaitkan surat tantangan dengan tewasnya dua anggota polisi di Poso, Sulawesi Tengah.
"Apa yang ditulis belum tentu sesuai dengan fakta. Nanti kalau kami sudah bisa mengungkapnya, kami tidak bisa berandai-andai. Kami lakukan penelusuran karena belum ditemukan (terkait Poso)," lanjut Agus.
Sebelumnya, Mabes Polri mendapat pesan elektronik yang ditujukan untuk satuan Densus 88. Dalam situs Ar-Rahma.com menuliskan pesan itu berisi tantangan kepada Densus 88 untuk berperang secara terbuka. Di paragraf selanjutnya, TNI diminta mundur dan tidak ikut campur dalam perselisihan Polri dan para Mujahidin.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan penting jenderal bintang satu untuk para anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaCerita Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang sempat mempunyai cita-cita ingin ditempatkan di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaDua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca Selengkapnya