Polri Siap Bantu Kejaksaan Agung Temukan Djoko Tjandra
Merdeka.com - Mabes Polri memastikan siap membantu Kejaksaan Agung menemukan Djoko Tjandra. Setelah lama menjadi buronan kasus hak tagih (cassie) Bank Bali, Djoko dikabarkan masuk ke Indonesia bahkan sempat mendaftarkan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) atas kasus yang menjeratnya.
"Seandainya ya ada tersangka, ada yang diminta (carikan) ya kita akan membantu juga apa yang diminta kejaksaan," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/7).
Polri siap berbagi informasi soal keberadaan Djoko Tjandra. "Ya tentunya kita kan tukar menukar informasi ya misalnya dari Kejaksaan itu meminta bantuan untuk melakukan penangkapan," papar Argo.
Sebelumnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengaku kecolongan dalam menangkap buronan kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra. Djoko diketahui sempat datang ke PN Jaksel untuk mendaftar Peninjauan Kembali (PK), padahal statusnya buronan.
Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi III DPR RI.
Burhanuddin mengatakan, sesuai jadwal sidang PK akan berlangsung Senin (29/6). Namun dia tak tahu, sidang itu bakal dihadiri Djoko atau tidak.
"Saya belum mendapatkan informasi apakah hari ini datang di sidang atau tidak. Tapi yang saya herankan adalah, kami memang ada kelemahan, pada tanggal 8 Juni, Djoko Tjandra informasinya datang di pengadilan Jakarta Selatan untuk mendaftarkan PK-nya, jujur ini kelemahan intelijen kami, tapi itu yang sudah ada," kata Burhanuddin, Senin (29/6).
Kuasa Hukum Djoko Tjandra, Andi Putra Kusuma menyampaikan alasan yang membuat Djoko tiba-tiba mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus pengalihan hak tagih Bank Bali senilai Rp904 miliar.
Padahal, Djoko telah melarikan diri dari Indonesia sejak 2009 lalu. Setelah sebelas tahun menghilang, Djoko memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bikin heboh.
Djoko diketahui sempat membuat e-KTP di Kelurahan Grogol, Kebayoran Baru, Jakarta beberapa hari lalu. Namun hingga kini, tak ada yang tahu dimana Djoko sekarang. Andi mengatakan, kliennya merasa bahwa harus memperjuangkan nama baiknya dan keluarga.
"Pak Djoko sendirilah yang merasa bahwa sudah saatnya untuk berjuang mengenai nama baik dirinya dan keluarga," ujar Andi, saat ditemui wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (6/7).
Menurut Andi, sudah saatnya kliennya itu mendapatkan keadilan. Itu yang menjadi alasan tim kuasa hukum Djoko Tjandra mengajukan PK pada 8 Juni lalu di PN Jaksel.
"Pengajuan PK ini baru kita ajukan karena Pak Djoko sudah saatnya mendapatkan kebenaran," tuturnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Pertimbangkan Pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani Maju Pilwakot Surabaya
Ahmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca SelengkapnyaPutusan MK: Anggota Parpol Harus Mundur Minimal 5 Tahun Sebelum Jadi Jaksa Agung
MK menyatakan, pengurus parpol yang akan diangkat menjadi Jaksa Agung harus lebih dulu berhenti dari kepengurusan parpol sekurang-kurangnya 5 tahun.
Baca SelengkapnyaCurhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'
Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar soal Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu Jelang Pencoblosan: Mudah-Mudahan Bukan Godaan atau Suap
Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikan tunjungan pegawai Bawaslu
Baca SelengkapnyaGanjar Tanggapi Tudingan Kecurangan TKN Prabowo: Curang di Mana? Baliho Ganjar-Mahfud Kok yang Hilang
Ganjar menilai dugaan kecurangan pemilu yang disampaikan TKN Prabowo-Gibran salah alamat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Kritik Penghargaan Jenderal Bintang 4 Prabowo: Sulit Dibantah Dukungan Jokowi di Pilpres 2024
Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud Jaleswari Pramodhawardani menyoroti penghargaan pangkat Jenderal 4 untuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca Selengkapnya