Polri Minta Pengamat Tak Sembarangan Beri Pernyataan Terkait Penangkapan Teroris
Merdeka.com - Densus 88 Antiteror Polri menanggapi pernyataan pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib yang mengatakan bahwa penangkapan terduga teroris Abu Rusydan dapat memicu aksi balasan dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Sebab itu, aparat keamanan diminta memperketat penjagaan.
Abu Rusydan disebutnya sebagai sosok yang sangat terkenal dan memiliki banyak pengikut secara online, yang selama ini bisa memicu lone wolf. Terkait hal tersebut, Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan, pernyataan tersebut dapat mengganggu produktivitas kinerja Tim Densus 88 Antiteror Polri.
"Kalau tidak ada fakta yang berpotensi mengubah eskalasi ancaman, bagusnya orang tidak memberi statement sembarangan," tutur Aswin saat dikonfirmasi, Selasa (14/9).
Menurut Aswin, Polri selalu memantau setiap perubahan eskalasi ancaman yang terjadi dan siaga melakukan pencegahan atau pre-emtive strike. Keselamatan masyarakat dan keamanan publik tentunya menjadi prioritas utama.
"Terorist threat itu selalu probable, tapi bukan berarti orang bisa memberikan warning asal-asalan seperti ini," jelas dia.
Pre-emptive strike, lanjut Aswin, menjadi upaya polisi untuk mencegah naiknya level of threath dari kelompok teroris. Tim Densus 88 Antiteror Polri juga turut bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat dalam memantau situasi teror di lapangan.
"Bekerjasama dengan semua komunitas masyarakat, Densus 88 secara terus menerus melakukan peninjauan operasi dan perencanaan kontijensinya. Densus 88 juga senantiasa bekerjasama dengan lembaga pusat dan daerah, layanan darurat dan lembaga terkait lainnya. Densus 88 tidak pernah berhenti bergerak, baik dalam pencegahan maupun penindakan," Aswin menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPolri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Tol dan Arteri Saat Mudik Lebaran 2024
Upaya lain untuk mengantisipasi kemacetan adalah dengan melakukan pembatasan truk angkutan barang sumbu 3 atau lebih.
Baca SelengkapnyaPolri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca Selengkapnya2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnya