Polri: Lamban penyelesaian kasus korupsi karena masalah teknis
Merdeka.com - Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie menanggapi pernyataan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), terkait anggapan bahwa Polri mudah diintervensi oleh kekuatan politik dalam pengungkapan kasus korupsi.
Ronny pun menyatakan sangat berterima kasih atas koreksi dari pihak Kompolnas. Ia mengaku sangat senang bisa dikoreksi hal semacam itu. Ia juga akan menindak lanjuti hal tersebut nantinya.
"Saya kira Polri harus berbesar hati menerima koreksi dari Kompolnas. Kami akan tindak lanjuti," kata Ronny saat dihubungi wartawan, Selasa (20/8).
Namun demikian, menurut Ronny, hal-hal yang berbau intervensi di dalam tubuh Polri saat ini seharusnya bisa diminimalisir. Sebab, telah ada Peraturan Kapolri No 14 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa anggota Polri boleh menolak perintah pimpinan jika melanggar undang-undang.
Selain itu, menurut Ronny, penyelidikan Polri dalam kasus korupsi berbeda teknisnya dengan KPK maupun Kejaksaan. Ia menganggap itu yang terkadang membuat Polri terkesan tidak tuntas saat menangani kasus-kasus korupsi.
"Hasil penyidikan kasus Polri biasanya berkasnya (selanjutnya) dilimpahkan kepada Kejaksaan," imbuh Ronny singkat.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaKPK membeberkan ada tiga perusahaan terlibat terindikasi fraud atau kecurangan hingga mengakibatkan negara rugi Rp3,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPolri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaPolda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaSebanyak ribuan personel dikerahkan termasuk tim K-9 dari Ditpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaImbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya