Polri klaim tak ada anggota terima suap perizinan kantor dari Uber
Merdeka.com - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto mengklaim tidak ada anggotanya tidak menerima suap sama sekali dari Uber. Bantahan itu terkait dengan aparat penegak hukum Amerika Serikat yang kini tengah menyelidiki dugaan penyuapan dilakukan perusahaan taksi daring Uber dalam beroperasi di Indonesia.
"Lokasinya yang di PT UOB. Sudah saya cek itu tetapi enggak ada itu, siapa yang terima duitnya, enggak ada," kata Setyo di lapangan tembak Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9).
Lebih lanjut, Setyo pun menuturkan bahwa Polri ingin mendapatkan klarifikasi soal adanya pemberitaan jika polisi telah menerima suap dari pihak Uber terkait izin lokasi. Setyo mengakui Polri belum mendapatkan info soal hal tersebut.
"Makanya kita masih belum dapat infonya, makanya kita ingin klarifikasi bersamaan dari mereka. Supaya kita bisa klarifikasi dari sini," ujarnya.
Setyo pun juga akan meminta kepada Bareskrim Polri dan Propam Polri untuk melakukan pengecekkan terkait adanya isu suap yang diberikan pihak Uber terhadap pihak Polri.
"Ya nanti saya kasih tahu Kabareskrim dan Kadiv Propam. Itu tugasnya mereka, bukan Kadiv Humas. Dan kemarin saya sudah ketemu Kadiv Propam, Kapolres Jakarta Pusat, belum ada temuan yang signifikan. Artinya belum ada siapa yang menerima duit itu belum ada," jelasnya.
Jika memang benar Uber sudah memiliki izin lokasi perkantoran untuk beroperasi, itu bukan hak dari polisi untuk memberikan. "Ya kalau perizinan kantor bukan urusan polisi. Tetapi dia katanya kan membayar kepada polisi. Untuk apanya saya tidak tahu," ucapnya.
Setyo pun menyebut, jika salah satu kantor Uber saat ini sudah dipindah ke luar negeri. "Yang satu sudah dipecat dan yang satu sudah pindah ke luar negeri," tandasnya.
Dilansir dari laman Bloomberg, Rabu (20/9), menurut undang-undang AS, jika benar terbukti, tindakan Uber itu melanggar Foreign Corrupt Practices Act.
Sumber dari Bloomberg menyatakan akhir tahun lalu Uber membuka kantor di Jakarta di lokasi yang terlarang untuk area bisnis. Seorang karyawan Uber kemudian menyuap polisi supaya kantor mereka tetap beroperasi di lokasi tersebut. Transaksi penyuapan itu muncul dalam laporan keuangan yang dibuat karyawan Uber.
Sumber itu juga menyatakan Uber sudah memecat karyawan itu. Alan Jiang, pemimpin perusahaan Uber di Indonesia yang menyetujui laporan keuangan itu juga sempat absen dari tugasnya sebelum akhirnya mengundurkan diri dari Uber.
Masih dari sumber yang sama, salah satu anggota senior tim pengacara Uber awalnya tidak melaporkan apa yang terjadi di Indonesia itu tetapi perusahaan kemudian memberitahu Departemen kehakiman AS tentang apa yang terjadi di Indonesia setelah kasus ini mengemuka.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Siapkan Direktorat Siber pada 8 Polda, Berikut Daftarnya
Mabes Polri tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Siber. Direktorat baru ini akan ditempatkan pada delapan Polda.
Baca SelengkapnyaKisah Jenderal Polisi Berharap Ditempatkan di Polda Metro Jaya karena Berprestasi, Ternyata Kapolri Tugaskan ke Timor Timur
Cerita Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang sempat mempunyai cita-cita ingin ditempatkan di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca Selengkapnya2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPamen Polri Kelilingi Bripda Punya Badan Terlalu Kurus Cuma 50 Kg: Kamu Masuk Polisi Bayar?
Seorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca Selengkapnya