Polri harus jelaskan penyebab terduga teroris tewas usai ditangkap Densus
Merdeka.com - Muhammad Jefri alias MJ (31) terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (7/2) kemarin, tewas. Namun, tewasnya Jefri sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri dan teka-teki. Karena belum ada yang mengetahui penyebab tewasnya MJ pasca ditangkap Densus 88 Antiteror.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa polisi harus segera menyiarkan kepada publik terkait penyebab tewasnya Jefri pasca ditangkap Densus 88 Antiteror.
"Terlepas apakah Muhammad Jefri terlibat dalam jaringan terorisme atau tidak, saya menganggap Densus 88/Polisi harus terbuka terkait dengan kematian Muhammad Jefri," tegas Dahnil melalui keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (14/2).
Dahnil pun ingin agar Polri jangan sampai mengabaikan penegakan hukum yang beradab dan mengulang preseden buruk Densus 88 Antiteror soal kematian Siyono di Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Karena peristiwa seperti ini bukan justru mengubur terorisme, namun justru mereproduksi terorisme baru," ujarnya.
Dahnil melihat adanya sesuatu yang ganjal terkait tewasnya Jefri beberapa hari lalu. Dirinya pun mendesak Polri agar secepatnya menjelaskan kepada publik terkait kematian Jefri atau hasil autopsi jenazah Jefri, karena hal itu agar tak menimbulkan fitnah terhadap Korps Bhayangkara.
"Dan penting dilakukan autopsi yang lebih independen terkait sebab kematian MJ, apakah bener yang bersangkutan meninggal karena komplikasi penyakit seperti keterangan polisi, atau karena faktor lain," desaknya.
Selain itu, dirinya ingin agar Densus 88 Antiteror harus memberikan alasan kepada pihak keluarga yang dilarang untuk membuka jenazah Jefri. Jika memang adanya kesalahan dalam penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror, maka harus adanya penegakan hukum yang jelas.
"Tidak seperti kasus Siyono yang sampai detik ini tidak jelas penuntasan hukumnya. Meskipun autopsi terang sudah membuktikan Siyono meninggal karena penganiayaan, bukan karena yang lain," katanya.
Dirinya pun menyarankan kepada pihak keluarga untuk mencari keadilan secara aktif dan tidak perlu takut untuk menghadapi persoalan ini. Dia juga menyarankan agar pihak keluarga membawa kasus kematian Jefri ke Komnas HAM.
"Ini penting, dan polisi tidak boleh tertutup terkait dengan hal ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Muhammad Jefri (32) terduga teroris yang ditangkap bersama isterinya, Ardilla (18) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, di Indramayu, Jawa Barat, pada Rabu (7/2) kemarin, dikabarkan tewas. Jefri tewas setelah beberapa hari usai ditangkap oleh Densus 88 Antiteror.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membenarkan terkait tewasnya Jefri beberapa hari usai ditangkap Densus 88 Antiteror. Padahal yang bersangkutan masih dalam proses menjalani pemeriksaan selama 7×24 jam.
"Benar, saya dapat info itu (Jefri meninggal)," kata Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/2).
Lebih lanjut, dirinya pun menuturkan bahwa Jefri pun langsung dimakamkan di Lampung. Namun, Setyo tak tahu persis kapan Jefri dibawa ke Lampung untuk dimakamkan.
"Saya mendengar bahwa ada yang kasus tersebut, penangkapan kemudian meninggal dan dimakamkan di Lampung. Tapi lebih lanjut nanti saya akan cek lagi ke Densus," ujarnya.
Selain itu, dirinya pun juga tak tahu apakah Ardila isteri dari pada terduga teroris itu masih menjalani proses pemeriksaan atau tidak setelah Jefri suaminya tewas.
"Nanti saya akan konfirmasi lagi ke Densus," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Antiteror Amankan Sejumlah Orang Terduga Teroris di Sulteng
Di Kota Palu, dikabarkan Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali dan Magetan
Proses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Densus 88 Tangkap 142 Teroris dan 2 Ditembak Mati
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Densus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Tangerang
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaDensus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaTersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaCara Jenderal TNI Bintang 4 Antisipasi Serangan KKB Papua Saat Hari Pencoblosan Pemilu
Jelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca Selengkapnya