Polri Dibantu Kemenlu hingga BIN Usut Keterlibatan Asing Dalam Kerusuhan di Papua
Merdeka.com - Polri masih mendalami dugaan keterlibatan pihak asing yang menjadi provokator dalam aksi demo berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Polri dibantu Kemenlu dan BIN dalam mengusut kasus ini.
"Enggak bisa saya sebutkan di sini sedang dilakukan pendalaman. Pendalaman juga bukan hanya kepolisian karena enggak maksimal, tapi ada pihak dari Kemenlu, BIN dan seluruh instansi terkait," kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9).
Menurutnya, masyarakat Papua dan Papua Barat yang melakukan kerusuhan itu telah dikerahkan oleh pihak asing dan tidak tahu apa-apa. Ia mengira, adanya perencanaan untuk melakukan kerusuhan.
"Prinsipnya Indonesia adalah Papua dan Papua adalah Indonesia. Semua masyarakat Papua yang ada di Indonesia tidak ada apa-apa bahkan Papua dibangun luar biasa. Otonominya khusus dan masyarakat Papua yang rusuh kemaren yang dikerahkan itu mungkin tidak tahu apa-apa," ujarnya.
"Ini ada indikasi ada provokasi-provokasi yang disetting, kita sudah petakan itu. Orang-orangnya sudah kita petakan. Tunggu saja kita sedang bekerja," sambungnya.
Jenderal bintang dua ini pun mengaku, belum bisa menyebutkan siapa pihak asing yang telah dianggap menjadi provokator atas peristiwa yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
"Kita sedang dalami itu, kita enggak bisa sebut a, b, c. Narasinya adalah kita duga ada pihak luar yang coba untuk memanasi dan ada agenda setting lah, padahal lebih banyak masyarakat Papua sangat damai dan segitu enjoy dengan NKRI. Coba itung aja berapa Kabupaten dan kota yang rusuh. Kabupaten dan kota yang lainnya masih NKRI," ungkapnya.
Sebelumnya, Mabes Polri menduga adanya keterlibatan pihak asing dalam kejadian yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Hal itu karena aksi damai di Papua dan Papua Barat saat itu berubah menjadi rusuh.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri.
"Ada (dugaan keterlibatan pihak asing) tapi ini kan penanganannya harus komprehensif. Polri tentunya akan koordinasi dengan Kemlu. Intinya enggak bisa kita sampaikan di sini," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Minggu (1/9).
Iqbal mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan indentifikasi hingga pemetaan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Sebenarnya kelompok-kelompok lokal yang diduga ada kaitannya dengan kerusuhan terkonek dengan beberapa pihak luar. Ini sedang kami petakan, pihak kami dari intelejen dan beberapa kementerian, lembaga terkait sudah bekerja," ungkapnya.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaPolri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca SelengkapnyaKaropenmas: Polri dan TNI Selalu Bersinergi di Papua Barat
"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaPolri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca SelengkapnyaPolri Siapkan Rekayasa Lalin di Tol dan Arteri Saat Mudik Lebaran 2024
Upaya lain untuk mengantisipasi kemacetan adalah dengan melakukan pembatasan truk angkutan barang sumbu 3 atau lebih.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaTerungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua
Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca Selengkapnya