Polri Beberkan Ciri-Ciri Orang Terpapar Paham Ekstremisme dan Terorisme
Merdeka.com - Polri menjelaskan ada sejumlah ciri-ciri, apabila seseorang terpapar paham ekstremisme dan terorisme. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keamanan Negara (Kamneg) Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Umar Effendi dalam acara dalam Halaqah Kebangsaan MUI.
"Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian serta studi kasus yang terjadi, terdapat beberapa ciri-ciri apabila seseorang individu ataupun komunitas yang telah terpapar paham ekstremisme dan terorisme," kata Umar, Rabu (26/1).
Ia menyebut, mereka yang terpapar paham terorisme akan menunjukan sikap maupun pemikiran yang intoleran yaitu tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain.
"Tetapi kalau dalam diskusi internal kita ada bantah-bantahan enggak apa-apa pak, jangan jadi dianggap baru diskusi, ngotot-ngototan, wah kamu intoleran. Kemudian fanatik, selalu merasa benar sendiri dan menganggap yang lain salah. Berikutnya adalah eksklusif, memisahkan dan membedakan diri dari kelompok pada umumnya," sebutnya.
"Yang berikutnya adalah revolusieoner menghendaki adanya perubahan kehidupan, atau pemerintah secara cepat dan drastis dengan cara kekerasan atau pemaksaan kehendak. Inilah kira-kira ciri-ciri yang mengarah ekstremisme dan teror tadi," sambungnya.
Ia mengungkapkan, untuk menanggulangi ekstremisme dan terorisme tersebut. MUI telah melakukan optimalisasi Islam Washatiyah.
"Yang pertama, memahami moderasi dalam beragama tanpa melanggar syariat agama. Yakni menerapkan cara pandang dan bersikap dalam kehidupan beragama yang melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan umat berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa," ungkapnya.
Selanjutnya, mensyukuri kebinekaan sebagai anugerah dari tuhan atau Allah SWT, serta pentingnya wawasan kebangsaan dan wawasan keagamaan berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila.
"Ketiga ikut menjadi penggerak yang mampu mengajak umat dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme," jelasnya.
"Yang keempat selalu bertabayun dan mampu memfilter informasi yang diterima, sehingga tidak mudah terprovokasi atau ikut menyebarkan berita atau konten hoaks yang menyesatkan umat," sambungnya.
Pelaku Teror Satu Keluarga
Selain itu, untuk aksi teror yang dilakukan oleh para pelaku teror di Indonesia berbeda dengan negara lainnya. Karena, di Indonesia dalam melakukan aksinya itu bisa dilakukan oleh satu keluarga.
"Di negara lain itu pelaku teror mungkin masih tidak bersatu dalam keluarga, mungkin ada yang anak-anak, mungkin ada yang perempuan, ada dewasa. Tapi di Indonesia ini sudah terjadi pelaku teror ini satu keluarga lengkap bapak, ibu, anak. Ini perlu menjadi perhatian kita semua," paparnya.
"Di negara lain sepertinya belum ada, di Indonesia sudah ada. Siapa kira-kira jadi sasaran BPET (Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme) ini salah satunya ya ibu-ibu yang di rumah yang waktu luang pegang gadget, buka sana sini. Akhirnya terpapar, ini salah satu menjadi perhatian kita nanti ke depan," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Bintara Polri Dihukum Komandan Gara-Gara Naik Pangkat Belum Didampingi Bhayangkari 'Jangan Kumis Saja Ditebalin'
Dua orang bintara dihukum push up oleh Kapolres karena tak bawa istri saat upacara pelantikan kenaikan pangkat.
Baca SelengkapnyaDilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak
Prosesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaDitemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaPolri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Polri Tetapkan 7 Tersangka Pidana Pemilu di Kuala Lumpur, Bawaslu: Kita Tunggu Prosesnya
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaKapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca Selengkapnya