Polri akan mediasi Haris Azhar dengan TNI & BNN soal testimoni Fredi
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengisyaratkan akan melakukan mediasi dengan Koordinator KontraS Haris Azhar terkait laporan Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) ke Bareskrim soal testimoni Fredi Budiman. Haris dilaporkan dengan tuduhan pelanggaran UU ITE.
"Nanti kita lihat ada mekanisme restoratif justice, mekanisme penegakan hukum jug bisa kita lakukan," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/9).
Kendati begitu, mantan Kapolda Metro Jaya ini belum bisa mengambil sikap. Dia akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk memutuskan tindak lanjut dari laporan tiga institusi penegak hukum terhadap Haris.
"Nanti kita akan lihat seperti apa langkah-langkahnya apakah dengan cara restoratif justice kemudian apakah kasus ini bisa berlanjut ke ranah ITE saya ulang ITE bukan pencemaran nama baik nanti kita lihat setelah membacanya nanti," pungkas Tito.
Sebelumnya, Polri, TNI dan Badan Narkotika Nasional (BNN) melaporkan Koordinator KontraS Haris Azhar ke Bareskrim setelah testimoni terpidana mati Fredi Budiman disebar melalui media sosial oleh Haris dengan judul 'Cerita busuk dari seorang Bandit'.
Namun, tak berselang lama laporan dihentikan untuk sementara waktu. Polri memutuskan untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menelusuri kebenaran dari testimoni tersebut.
Sampai pada akhirnya, TPF mengumumkan hasil investigasi testimoni tersebut. Tim ini tidak menemukan adanya aliran dana ke sejumlah pejabat Polri, TNI dan BNN dari bisnis haram Fredi.
Kendati begitu, tim itu membenarkan adanya pertemuan antara Haris Azhar dengan Fredi di Lapas Nusakambangan. Bukan hanya itu, tim independen juga mengakui adanya video Fredi di dalam Lapas, di mana kabarnya dalam video Fredi menyebut beberapa pejabat Polri, TNI dan BNN yang terlibat.
Namun, hal itu kembali dibantah oleh tim independen. Dalam tiga video dengan durasi dengan durasi 1 menit 39 detik, 18 menit 43 detik dan 1 menit 25 detik Fredi tidak menyebut nama-nama pejabat Polri, TNI dan BNN yang terlibat dalam peredaran narkoba di tanah air.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolri Tegaskan TNI-Polri Komitmen Beri Rasa Aman ke Warga yang Mudik
Sigit memastikan, TNI-Polri dalam keadaan siap untuk menciptakan rasa aman masyarakat dari gangguan kriminalitas selama arus mudik dan balik
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaTeken Perpres, Jokowi Tambah Satu Direktorat di Bareskrim Polri
Perpres diundangkan di Jakarta oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno tertanggal 12 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Ungkap Isu Kapolri Perintahkan Dirbinmas Menangkan Paslon 02, Begini Penjelasan Polri
TPN Ganjar-Mahfud mendapatkan video yang menarasikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaIsi Pertemuan Kapolri-AHY: Bahas Penyelesaian Tugas Kenegaraan
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, pertemuan kedua pucuk pimpinan tersebut bersifat audiensi biasa yang dilakukan oleh pejabat baru.
Baca Selengkapnya