Politisi Gerindra harap Jokowi lebih tekankan pendidikan akhlak
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mudjahid memberikan sejumlah masukan terkait format kebijakan pengganti wacana sekolah lima hari dalam 8 jam atau yang disebut Full Day School. Menurut politikus Gerindra ini, Jokowi harus menentukan arah pendidikan menekankan ke akhlak atau karakter.
Kemudian, kata Sodik, kebijakan yang dibuat harus sesuai usia tumbuh kembang anak dan tidak mengganggu eksistensi sekolah lain.
"Berorientasi kepada pendidikan akhlak atau karakter. Tidak menafikan atau mengganggu keberadaan sekolah lain terutama sekolah agama dan sesuai dengan perkembangan usia anak," kata Sodik melalui pesan singkat, Jakarta, Selasa (20/6).
Politikus Gerindra itu menambahkan, ada sejumlah kendala jika kebijakan sekolah lima hari diterapkan. Di antaranya, kebutuhan makan siang anak di sekolah, situasi dan kondisi dari tiap daerah antara tempat tinggal anak dengan sekolahan dan persoalan lainnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, sebelum menerapkan kebijakan sekolah lima hari, tentunya pemerintah harus mengatasi segala persoalan atau kendala tersebut. Pemerintah harus memperhatikan kondisi anak dan daerah masing-masing.
"Masih bisa mengakomodasi kelompok keluarga yang masih memerlukan keberadaan anak di rumah. Memperhatikan situasi kondisi dan kekhasan daerah," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penataan ulang terhadap Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 yang mengatur tentang ketentuan sekolah lima hari sepekan. Keputusan ini diambil setelah Presiden Jokowi memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin ke Istana Kepresidenan Jakarta.
"Presiden akan lakukan penataan ulang terhadap aturan itu dan juga akan tingkatkan regulasinya dari yang semula permen, akan ditingkatkan menjadi perpres (peraturan presiden)," ungkap Ma'ruf Amin di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/6).
Ma'ruf mengatakan, penataan ulang ini dilakukan karena merespon penolakan permen Nomor 23 Tahun 2017 soal sekolah lima hari seminggu itu. Kepala Negara akan mengakomodasi seluruh aspirasi dan keinginan masyarakat maupun ormas Islam.
"Oleh karena itu dalam penyusunan (Perpres) akan libatkan selain menteri terkait Mendikbud, Menang dan Mendagri, juga akan libatkan ormas Islam termasuk libatkan MUI, NU, Muhamadiyah dan ormas lain sehingga masalah yang jadi krusial di dalam masyarakat akan bisa tertampung di dalam aturan yang akan dibuat itu," jelas Ma'ruf.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaGerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaGerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya