Polisi usut dugaan intimidasi dialami ibu & anak dalam acara CFD di Bundaran HI
Merdeka.com - Polisi membentuk tim khusus menyelidiki dugaan intimidasi dialami ibu dan anak dalam acara car free day di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4). Dugaan intimidasi itu dialami ibu memakai kaos #DiaSibukKerja oleh sekelompok orang memakai #2019GantiPresiden.
"Kita bentuk tim untuk lakukan penyelidikan, sedang evaluasi," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/4).
Sejauh ini kepolisian masih mengevaluasi dan menyelidiki insiden yang viral di media sosial tersebut. Namun, Roma, menegaskan belum ada laporan resmi ke kepolisian terkait kasus ini.
"Kita sudah lakukan evaluasi. Kita tunggu ya laporannya sebagai dasar kita untuk klarifikasi," kata Roma.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial Yuotube memperlihatkan sejumlah orang memakai kaos #2019GantiPresiden di acara Car Free Day Sudriman-Thamrin, Minggu (29/4) diduga mengintimidasi sejumlah orang menggunakan kaus bertuliskan #DiaSibukKerja.
Dalam video berdurasi 2 menit 26 detik itu kelompok orang berkaos #2019GantiPresiden nampak meneriaki orang memakai kaos #DiaSibukKerja. Tak cuma menyoraki, massa berkaos #2019GantiPresiden juga terlihat mengeluarkan uang ditujukan kepada massa berkaos #DiaSibukKerja sambil bertanya 'Dibayar berapa sih?'.
Menjelang akhir video, ada seorang perempuan berkaos #DiaSibukKerja diduga juga dapat intimidasi. Dia membawa anak lelaki yang mana anaknya sempat menangis.
Video itu mendapat reaksi beragam salah satunya Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI mengecam keras pelecehan dan intimidasi terhadap seorang ibu dan anak pada acara Car Free Day (CFD) di Bunderan HI.
"Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi," kata "Dalam video yang viral di media sosial, seorang ibu dan anaknya dilecehkan, dikerubungi, dikibas-kibasin duit, anaknya terlihat menangis ketakutan. Ini pelecehan terhadap perempuan dan bentuk intimidasi," kata Guntur Romli dalam keterangan pers, Minggu (29/4).
Tak hanya dari parpol, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD turut angkat bicara terkait video tersebut. Mahfud MD menyesalkan aksi sekelompok orang tersebut.
"Mau ganti Presiden itu hak, mau mempertahankan Presiden itu hak. Silakan saja, itu ada mekanisme konstitusionalnya. Tapi hati saya sangat tersayat dan menangis jika ada ibu yang hanya berduaan dengan anaknya dipersekusi ramai-ramai. Mudah-mudahan video yang menyayat hati itu hanya hoaks karena montase," kicau Mahfud MD lewat twitternya @mohmahfudmd seperti dikutip merdeka.com.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi berkuda selain ditugaskan untuk pengamanan simpatik juga untuk menghibur warga dan anak-anak saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Baca SelengkapnyaDMS mengaku KDRT yang dilakukan suaminya itu telah terjadi sejak awal pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaKasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Brigadir Polisi Dua (Bripda) Sultan menjadi viral usai sering tampil di video yang diunggah oleh sang ibu lewat akun TikTok
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Agus ingatkan Kopral harus PD meskipun pangkat rendah.
Baca SelengkapnyaIa menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca Selengkapnya