Polisi Tangkap WN China Terkait Penganiayaan ABK WNI di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118
Merdeka.com - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepri amankan satu orang tersangka bernama Song Chuanyun atas dugaan penganiayaan di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118. Di mana diduga penganiayaan itu berlangsung antara Januari hingga Juli 2020.
"Iya pada Rabu 10 Juli 2020 melakukan penangkapan terhadap tsk atas nama Song Chuanyun yang diduga melakukan tindak pidana penganiayaan yang terjadi antara Januari 2020 sampai dengan Juli 2020 di Kapal Lu Huang Yuan Yu 118," kata Dirkrimum Polda Kepri Kombes Pol Arie Darmanto dalam siaran pers yang diterima, Senin (13/7).
Katanya, penangkapan itu berdasarkan laporan polisi Nomor: LP-A/ 97/ VII/ SPKT-Kepri tanggal 09 Juli 2020.
"Kita tangkap pada Rabu tanggal 10 Juli 2020 sekira pukul 21.45 Wib, di atas Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 yang berlabuh di dermaga Lanal Batam," katanya.
Dalam penangkapan, polisi juga menyita beberapa barang bukti yang diduga untuk menganiaya. Seperti satu pasang sepatu safety merk QA Shoes warna hitam dengan bercak cat, satu buah kunci pas nomor 24 merk Jiang Hua, satu buah tongkat kayu, dan satu buah bandul pancing yang terbuat dari besi.
Atas perbuatannya, polisi menjerat warga negara China dengan UU 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dan rumusan Pasal 351 ayat 3 subsider ayat 2, lebih subsider ayat 1 KUHPidana.
Sebelumnya, tim gabungan dari Polda Kepri, TNI AL, BIN Daerah Kepri, Bakamla, Bea Cukai dan KPLP berhasil amankan kapal ikan asing Lu Huang Yuan Yu 117, dan 118 berbendera China yang diduga telah melakukan tindak pidana kekerasan yang mengakibatkan seorang ABK Warga Negara Indonesia meninggal dunia. Hal ini disampaikan Oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman dan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto.
Penangkapan ini berawal dari informasi ada seorang warga negara Indonesia diduga dianiaya hingga meninggal dunia karena dipekerjakan secara tidak manusiawi, dan jenazah disimpan di atas kapal. Atas informasi itu, tim pun bergerak menelusuri alhasil diamankan dua kapal tersebut.
"Kedua kapal tersebut bersama-sama mencari ikan dan cumi-cumi dan merupakan satu pengurusan, saat kita lakukan pengejaran Kapal 117 sempat hampir lepas namun berhasil digiring untuk memasuki wilayah perairan Indonesia, saat ini kondisi jenazah sedang menjalani pemeriksaan oleh tim dokter, kondisi jenazah sendiri masih utuh dengan menggunakan pakaian serta diberi selimut. Untuk hasil visum nya kita masih menunggu dari tim dokter," kata Indarto dalam siaran pers yang diterima, Kamis (9/7).
Sementara itu Aris menambahkan, pihaknya membantu penangkapan melalui udara.
"Saya perintahkan jajaran Direktorat Polisi Perairan dan Udara Polda Kepri untuk bergabung melakukan deteksi dan mencari kapal tersebut termasuk juga helikopter ikut bergabung melakukan pencarian melalui udara. Dan berdasarkan pengalaman bahwa anggota rawan sekali terkena serangan untuk itu kami saling bersinergi, saling membantu dalam mengamankan kapal ini, termasuk juga tim Brimob kita terjunkan," kata Aris.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaWarga Taiwan, Shi Yi yang hilang setelah kapal KM Pari Kudus terbalik Kepulauan Seribu ditemukan meninggal dunia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya