Polisi Tangkap Tiga Maling Spesialis Gembos Ban dan Begal di Samarinda
Merdeka.com - Tiga komplotan spesialis pencurian modus gembos ban, pecah kaca, hingga begal, diringkus polisi. Sementara ini, tercatat mereka sudah beraksi 22 kali kejahatan, di berbagai ruas jalan di Samarinda.
Satu per satu pelaku adalah Putra (23), Mikel (25) dan Rian (41) dibekuk tim gabungan Reskrim Polsek Samarinda Kota, Polsek Samarinda Seberang, serta Polresta Samarinda, di dua kawasan berbeda.
"Kenapa baru kami sampaikan hari ini, karena kami perlu waktu untuk mengumpulkan barang bukti yang berhasil kami dapatkan, seperti perhiasan hasil kejahatan," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah di kantornya, Senin (6/7).
Dia menerangkan, aksi warga Samarinda, Kalimantan Timur itu sudah sangat meresahkan. Aksi ketiga pelakunya cukup terencana dengan baik. Mulai dari pemecah kaca mobil, penggembos ban mobil, hingga begal di jalanan.
"Sampai kepada yang berperan sebagai eksekutor. Ada golok kami amankan, tapi belum digunakan saat beraksi," ujarnya.
Dari 22 lokasi kejadian, satu diantaranya adalah pencurian tas wanita di dalam mobil berisi perhiasan bermodus gembos ban, dengan kerugian sekitar Rp100 juta, Jumat (26/6) siang lalu di Jalan KH Ahmad Dahlan.
"Korban sudah diikuti setelah keluar dari ATM. Ban mobil yang sudah digembosi terus diikuti. Juga, jambret (begal), mereka memepet korban lalu merampas perhiasan korban," ungkap Yuliansyah.
Dia menambahkan, saat penangkapan pelaku di rumah kontrakan di Jalan M Said, ternyata korban mengaku sebagai pedagang di pasar malam. "Tetangga bilang, pelaku menggelar selamatan, setelah dagangan banyak terjual. Ternyata kan, bukan karena dagangan terjual, tapi berhasil berbuat kejahatan di jalanan," terang Yuliansyah.
Kasus itu sendiri, apabila tidak terungkap, pelaku berencana beraksi di banyak lokasi lainnya. Ketiganya kini meringkuk di sel penjara, dengan jeratan pasal 363 dan 365 KUHP tentang Pencurian.
"Kami perhatikan kronologi kejadian, dan cara bertindak, mereka yang jelas bukan pemain baru, semua terorganisir. Dua dari 3 pelaku ini residivis. Dan, masih ada 1 orang lagi masuk DPO (Daftar Pencarian Orang), karena sebagai perencana dan inisiator," tutup Yuliansyah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca Selengkapnya