Polisi tangkap 3 pendekar terkait kerusuhan di Tulungagung
Merdeka.com - Polisi menangkap tiga anggota perguruan silat yang diduga terlibat dalam serangkaian kerusuhan dan perusakan rumah penduduk di wilayah Tulung Agung selatan, Jawa Timur. Kerusuhan tersebut terjadi pada malam 1 Suro lalu.
Kapolres Tulung Agung AKBP Whisnu Hermawan Februanto, mengatakan tiga pelaku yang telah ditangkap masing-masing dua orang diidentifikasi terlibat dalam aksi pemukulan terhadap dua anggota Perguruan Setia Hati Teratai (PSHT) serta seorang lagi terlibat dalam aksi perusakan mobil patroli polisi.
"Ada tiga pelaporan kasus yang kami tangani dalam insiden malam 1 Suro kemarin, yakni terkait pemukulan dengan korban Unggung ditangkap dua orang, perusakan mobil patroli polisi ditangkap seorang, serta perusakan rumah penduduk sedang diperiksa sedikitnya sepuluh saksi," ujar Whisnu seperti dikutip dari Antara, Rabu (6/11).
Tidak dijelaskan detil nama dan identitas tiga pelaku yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Tulungagung tersebut. Namun informasi yang beredar, dua pelaku pemukulan anggota PSHT disebut-sebut berasal dari kelompok perguruan Pagar Nusa (PN), seorang lainnya yang terlibat perusakan mobil patroli polisi dari kelompok PSHT.
Ketiga pemuda anggota perguruan silat ini kemungkinan segera ditetapkan sebagai tersangka, sementara untuk sepuluh anggota PSHT lain yang diperiksa dalam perkara perusakan rumah penduduk masih berstatus saksi.
"Kami masih periksa terus, jika alat bukti cukup, tidak menutup kemungkinan mereka juga akan ditetapkan sebagai tersangka," tegas Whisnu.
Konflik yang melibatkan dua perguruan silat PSHT dan Pagar Nusa terakhir terjadi pada malam tahun baru Islam yang jatuh pada Selasa (5/11).
PSHT Tulungagung yang diklaim memiliki anggota lebih dari 18 ribu orang awalnya hanya mengajukan izin kegiatan tirakatan di lima titik lokasi di lima kecamatan berbeda, termasuk di Kecamatan Bandung.
Sebagaimana paparan kronologi kerusuhan versi Kapolres Tulungagung, kegiatan tirakatan yang mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian mulanya berjalan tertib dan aman karena di lokalisir di satu tempat, salah satunya di Stadion Kecamatan Bandung.
Ketegangan mulai meningkat saat dua anggota PSHT yang sedang mencari makan di luar stadion dengan mengenakan pakaian PSHT dipukul lima pemuda di daerah yang menjadi basis warga perguruan Pagar Nusa.
Insiden pemukulan itu memantik emosi ratusan warga PSHT lainnya sehingga terjadilah sweeping beramai-ramai di dua pedukuhan Desa Bandung, Kecamatan Bandung.
Satu unit mobil patroli polisi yang mencoba mengendalikan massa dirusak warga PSHT yang marah, demikian juga dengan belasan rumah penduduk menjadi sasaran amuk mereka lantaran lima pemuda yang melakukan pemukulan tidak kunjung ditemukan.
"Beberapa pelaku lain, baik yang terlibat insiden pemukulan, perusakan mobil polisi, maupun perusakan rumah warga sedang kami kejar. Mereka semua akan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegas Whisnu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPengawalan ini dilakukan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pemudik sepeda motor.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca Selengkapnya