Polisi tak keluarkan izin deklarasi #2019gantipresiden di Samarinda
Merdeka.com - Kepolisian akhirnya tidak mengeluarkan izin keramaian untuk deklarasi Kaltim #2019GantiPresiden, yang rencananya gelar di Kota Samarida. Pertimbangannya, kegiatan itu berpotensi menimbulkan bentrok antarkelompok yang menolak.
Deklarasi #2019GantiPresiden, dijadwalkan berlangsung Sabtu (15/9) pagi besok, pukul 09.00 WITA, di halaman parkir GOR Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim, Samarinda. Pencetus gerakan tersebut, Mardani Ali Sera, direncanakan hadir.
"Nggak dikasih izin keramaian. Izin keramaiannya tidak bisa dikeluarkan," kata Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto, dikonfirmasi merdeka, Jumat (14/9).
Vendra menerangkan, dalam kajian kepolisian, aksi itu, berpotensi menimbulkan ketersinggungan antarkelompok masyarakat.
"Ya, seperti itu. Ada aksi penolakan-penolakan. Ya, ada juga di hari yang sama aksi penolakan. Sebelumnya kan juga ada aksi penolakan," tambahnya.
Tak cuma kegiatan #2019gantipresiden, surat dari kelompok yang ingin aksi menolak diadakannya kegiatan itu juga tak diizinkan.
"Ada juga yang pakai surat resmi. Makanya tidak bisa kita berikan," tegasnya.
Namun, katanya, apabila aksi itu tetap digelar kepolisian tetap akan bijaksana menghadapinya.
"Kita menjaga, keamanan semua masyarakat. Jangan sampai terjadi dua kelompok bersinggungan, atau bentrokan," ungkapnya.
Pada Sabtu (15/9) besok, menurut Vendra, juga berlangsung kegiatan gladi bersih deklarasi 3 pilar Pemprov Kaltim, TNI, dan Polri, yang dijadwalkan berlangsung Senin (17/9). 2 Kompi Brimob Polda Kalimantan Timur, 1 kompi dan 1 pleton TNI, serta 500 personel Polresta Samarinda, dilibatkan dalam aksi gladi besok.
"Besok juga ada latihan gladi bersama 3 pilar (Pemprov Kaltim, Polri dan TNI) hari Senin. Bersamaaan besok juga," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnya22 Desember 1948: Sjafruddin Prawiranegara Mendirikan Pemerintahan Darurat RI di Sumatra Barat
Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baru Dibentuk Presiden Jokowi, Badan Karantina Indonesia Jadi Garda Terdepan Hadapi Neo Terorisme
Barantin memegang peran strategis perlindungan sumber daya hayati dari ancaman hama penyakit, hewan, ikan, dan tumbuhan berbahaya.
Baca SelengkapnyaSidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban
Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaBatal Diperiksa Kemarin, Siskaeee Minta Polisi Jadwal Ulang 15 Januari 2024
Sedianya, Siskaeee diperiksa pada Senin (8/1/2024) kemarin.
Baca SelengkapnyaLengkap! Detik-Detik Wanita di Samarinda Hilang Saat Berobat Berujung Ditemukan jadi Mayat di Gudang Kimia Farma
Sebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaPenuh Rintangan Berat, Begini Detik-Detik Penyerbuan Tentara Belanda dari Salatiga ke Yogyakarta pada Agresi Militer II
Masyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaSadis, YA Tenggelamkan Dante 12 Kali Lalu Meninggal
Polisi telah mengantongi rekaman CCTV di lokasi kejadian.
Baca Selengkapnya