Polisi Tahan 3 Tersangka Penganiayaan Pendeta dan Jemaat di Pelalawan
Merdeka.com - Polres Pelalawan melakukan penahanan terhadap 3 orang tersangka penganiayaan terhadap Iwan Sarjono Siahaan (31) seorang pendeta gereja GTDI Sorak Haleluya di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, Riau. Ketiga pelaku yakni Yusuf Siahaan (YS), Daniel Siahaan (DS), serta Jhon Fieter Siahaan (JFS), dalam dua laporan polisi yang berbeda.
"Untuk tersangka YS kejadian penganiayaan pada 21 September 2019 di Jalan Desa Bukit Kesuma, korbannya Iwan Sarjono Siahaan seorang pendeta. Sedangkan tersangka JFS dan DS, kejadiannya di halaman rumah samping gereja, korbannya inisial CM dan DM," kata Kapolres Pelalawan AKBP M Hasyim Risahondua kepada merdeka.com, Selasa (17/12).
Saat ditanya terkait pelaku utama penganiayaan dan pengeroyokan itu bernama Manaek Siahaan (MS), Hasyim menyebutkan kasusnya ditangani Polda Riau. Sebab, Manaek dilaporkan Iwan ke Ditreskrimum Polda Riau. Ketiga pelaku merupakan saudara kandung dari Iwan, dan Manaek merupakan ayah kandungnya.
"Terlapor MS itu kasusnya ditangani Polda Riau," ucap Hasyim.
Sebelumnya Iwan Sarjono Siahaan (31) warga Desa Kusuma Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan, ke Polda Riau. Kondisi korban mengalami luka lebam sekujur tubuhnya akibat dianiaya empat orang pelaku.
Iwan meyakini Polda Riau bekerja secara professional dalam menangani kasusnya. Sebab, dia sebagai pendeta dan para jemaatnya merasa takut melaksanakan ibadah di Gereja GTDI karena selama ini Manaek meneror mereka.
"Pelaku bernama Manaek datang bersama 3 orang pelaku lain, yaitu anak-anaknya. Memang mereka saudara kandung saya, tapi perbuatan mereka sudah di luar batas kewajaran, saya sering dianiaya dan tidak tahan lagi. Makanya terpaksa saya selaku pendeta melaporkan mereka ke polisi. Apalagi jemaat saya juga ikut dianiaya di samping gereja saat persiapan perayaan natal," keluh Iwan.
Laporan itu tertuang dalam LP Nomor : LP/564/XII/2019/SPKT/ Riau, tanggal 12 Desember 2019. Korban mendapatkan perlakuan kasar di depan umum, ada puluhan jamaahnya saat itu yang ikut menyaksikan.
"Dua jemaah saya juga dianiaya di depan gereja, saat persiapan perayaan natal. Kami sangat berterima kasih ke pak Kapolda Riau (Irjen Agung) yang sangat menyambut baik laporan kami. Mudah-mudahan pelaku utama segera ditahan Polda," ucapnya.
"Untuk kasus yang di Polda Riau, orang yang saya laporkan adalah bapak saya sendiri Manaek Siahaan, dan 3 saudara kandung saya, Yusuf Siahaan, Daniel Siahaan, serta Jhon Fieter Siahaan. Mereka seperti mau membunuh saya, kata Iwan.
Iwan menyebutkan, saat dirinya diperiksa di Polres Pelalawan, dia melihat saudara kandungnya itu ditahan. Awalnya dia merasa iba dan kasihan, tapi saudara kandungnya membawa sejumlah pengacara saat itu.
Polda Riau telah menerima laporan penganiayaan dengan korban Iwan Sarjono Siahaan selaku pendeta. Bahkan, Manaek sudah diperiksa untuk mendalami kasus itu. Namun, belum ada penetapan tersangka.
"Iya benar ada laporannya. Sedang kita dalami," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto kepada merdeka.com.
Bahkan, salah satu pelaku bernama Jhon, sempat mengambil pisau dapur yang ada di sekitaran lokasi. Peristiwa itu terjadi di Gereja, saat korban sedang persiapan perayaan natal.
Peristiwa itu terjadi Kamis 5 Desember 2019 lalu, Iwan bersama para jemaahnya sedang persiapan perayaan natal gereja saat itu. Di Jalan RAPP kilometer 72, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
Tiba-tiba, Manaek dan 3 orang anaknya datang dan langsung menganiaya Iwan. Ada beberapa Jemaah yang mau membela Iwan selaku pendeta, tapi juga dipukuli. Akibatnya, Iwan mengalami luka dan berdarah-darah serta diopname 3 hari karena dikeroyok.
Iwan mengakui, ayah dan saudara kandungnya itu sudah lama tidak cocok. Yakni sejak ibu dan ayah mereka bercerai. Iwan lebih memilih ikut dengan ibunya, justru dimusuhi oleh saudara kandungnya yang ikut dengan ayah mereka.
Selain itu, Iwan juga pernah melaporkan Jhon Fieter Siahaan ke Polsek Sorek 1 Kabupaten Pelalawan. Namun, pelaku belum jadi tersangka. Laporan itu dilaporkan Iwan pada 15 November 2019, atas kasus penganiayaan di Jalan Poros RAPP Desa Bukit Kesuma.
Kanit Reskrim Polsek Sorek 1 Iptu Essa Dealhy saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. "Iya benar. Laporannya sedang kita dalami, sudah masuk penyidikan tapi belum ada tersangka. Nanti tunggu gelar perkara dulu," ucapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaPerjalanan 12 Jam, Polisi Bersenjata Lengkap Kawal Surat Suara Pemilu ke Puncak jaya Tiba-tiba 'Diadang Alam'
Dalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnya10 Tahanan Polsek Rumbai di Riau Kabur, 2 Kembali Tertangkap
Sebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca Selengkapnya