Merdeka.com - Ribuan buruh dari berbagai organisasi di Tangerang berkumpul menggelar aksi unjuk rasa di kawasan industri Cikupa Mas, Kabupaten Tangerang. Aksi lanjutan ini merupakan protes terhadap pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).

"Janjinya pemerintah, anggota dewan dan perwakilan buruh, akan membahas pasal satu per satu. Tapi di tengah perjalanan, malah seperti kejar tayang lalu disahkan," protes Budiono, Wakil Ketua DPC KSPSI Tangerang, selasa (6/10).

Dia mengklaim, sebanyak 14 ribu buruh turun ke jalan menyuarakan aksinya di kawasan Cikupa Mas. Dia menegaskan, para buruh di Tangerang akan terus melanjutkan aksi penolakan tersebut, hingga (8/10) mendatang.

"Harapan kami selaku pekerja Indonesia, mengharap pemerintah segera mencabut atau membatalkan RUU Omnibus Law ini," ucap dia.

Kasubnit Regident Satlantas Polres Kota Tangerang, Iptu Hajaji menerangkan, Kepolisian saat ini melakukan penutupan dan penyekatan jalan pada akses ke kawasan Cikupa Mas dan pintu masuk tol Cikupa

"Kawasan Industri Cikupa Mas kita tutup, dan penyekatan ada juga kita lakukan di pintu Tol Cikupa," jelas dia.

Sementara demi mengatur arus lalu lintas yang ada tetap berjalan lancar, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas yang mengarah ke kawasan Tol Cikupa.

"Kita lakukan rekayasa lalin, untuk kendaraan yang akan ke arah tol, diminta untuk melalui jalan otonom Cikupa," jelas dia.

Sebagai informasi, masa buruh tersebut nantinya akan bergerak ke arah Tol Bitung serta melanjutkan aksi ke KP3B Banten untuk menggelar aksi penolakan tersebut.