Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Sebut Sekuriti Tusuk Plt Kadis Parekraf DKI Karena Emosi Kontrak Habis

Polisi Sebut Sekuriti Tusuk Plt Kadis Parekraf DKI Karena Emosi Kontrak Habis Rilis kasus penusukan Plt Kadis Parekraf DKI Jakarta. ©2021 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andiansyah menjelaskan alasan RH menusuk Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadis Parekraf) Gumilar Ekalaya karena terkait masalah pekerjaan. Pelaku diketahui bekerja sebagai sekuriti atau petugas keamanan.

"Dia (RH) menyampaikan bahwa dia merasa terdesak karena dia diputus kontrak untuk tidak bisa bekerja lagi di kantor dinas tersebut. Sebelum bertemu korban pertama, pelaku sudah bertanya ke bagian kepegawaian dua hari sebelumnaya bagimana status pekerjaan dari pelaku tersebut," jelas Azis di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (11/2)

"Dan ternyata memang kontraknya sudah habis, kemudian diminta untuk menanyakan di dinas dia yang menaungi, yaitu di Dinas Kebudayaan sebenarnya, bukan di Dinas Pariwisata. Dijawab seperti itu sudah timbul amarah, tanggal 8-nya ya menyampaikan ancaman kepada salah satu pegawai di kepegawaian menyampaikan hari ini bapak boleh selamat, tetapi lain hari bapak bisa pulang tidak selamat," sambungnya.

Ancaman yang pelaku sampaikan itu dilakukan kepada orang lain yang berada di divisi kepegawaian. "Nah, di jam terjadinya peristiwa tersebut itu juga mendapatkan jawaban yang sama," ucapnya.

Selanjutnya, pelaku yang sudah bekerja selama delapan tahun ini melakukan konfirmasi kepada korban. Saat itu, korban melakukan hal yang sama sebelumnya jika pelaku merupakan pegawai kontrak yang diangkat di Dinas Kebudayaan.

"Kepala menyampaikan normatif apa adanya bahwa pelaku ini adalah pegawai kontrak yang diangkat di Dinas Kebudayaan, silakan bertanya ke sana. Mendapatkan jawaban seperti itu, tersangka tidak terima dan emosi, langsung menusukkan pada pejabat tersebut di bagian kaki," ungkapnya.

Ia menduga, apa yang dilakukan oleh pelaku tersebut karena berdasarkan pengaruh ekonomi. "Ya mungkin pengaruh ekonomi ya. Karena dia tentu masih ingin punya pendapatan tetap ya tiap bulannya, tapi setelah diputus itu kemudian membuat tersangka khawatir," ujarnya.

Namun, polisi masih mendalami kaitan pemutusan kontrak RH dengan kinerjanya sebagai sekuriti. "Nanti kita dalami, karena bentuknya kontrak kan. Artinya ketika kontrak selesai bisa saja tidak dilakukan, kecuali pegawai tetap. Tapi kan kalau kontrak ketika masa berlakunya habis ya sudah tinggal diperpanjang atau tidak," katanya.

Azis menegaskan, pelaku mengetahui jika korban merupakan Plt Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta. "Tahu dong (Plt Kepala Dinas) makanya dia mengonfirmasi ke pejabat yang berwenang," tegasnya.

Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 2 dengan ancaman hukum lima tahun penjara. "Dilapiskan dengan UU darurat dengan membawa senjata tajam," tutupnya.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan

Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?

Baca Selengkapnya
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Tindak Tegas Pemotor Knalpot 'Brong': Suaranya Bising, Ganggu!

Polisi Bakal Tindak Tegas Pemotor Knalpot 'Brong': Suaranya Bising, Ganggu!

Karena selain mengganggu ketertiban umum, tindakan itu juga melanggar peraturan lalu lintas

Baca Selengkapnya
DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

DPR dan Korlantas Ungkap Persiapan Terkini Menuju Arus Mudik Lebaran 2024

Korlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
PKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika

PKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika

Dia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.

Baca Selengkapnya
Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Perempuan Tua yang Tewas di Bekasi Diduga Korban Pembunuhan

Dugaan itu setelah polisi melakukan penyelidikan dan olah TKP.

Baca Selengkapnya