Polisi Sebut Dua Jenazah Korban Tragedi Kanjuruhan akan Diautopsi
Merdeka.com - Dua jenazah korban tragedi Kanjuruhan akan dilakukan autopsi. Hal ini diungkapkan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.
"Autopsi mungkin minggu depan ya, minggu depan itu ada yang orang tuanya minta. Minggu depan Insya Allah dilakukan," ungkap Andi saat ditemui wartawan di stadion Kanjuruhan, Kamis (13/10).
Menurut Andi, autopsi kedua jenazah tersebut dilakukan atas permintaan orang tua korban. Di mana sebelumnya dilaporkan melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana Kejagung mengusut kasus ini? “Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum, sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,“ tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023). Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung, Kuntadi mengatakan, dua kasus tersebut berada di penyidikan yang berbeda. Meski begitu, pihaknya berupaya mendalami temuan fakta yang ada.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
"Cuma dua jenazah yang diautopsi. Itu dari permintaan dari orang tua lewat Pak Menko Polhukam," jelas Andi.
Andi kala itu tengah mendampingi Tim Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri untuk melakukan pendalaman di stadion Kanjuruhan.
"Saya lagi dampingin Inafis untuk pendalaman fakta. Kita cek pintu-pintu gate itu kan pada dikunci," ujarnya.
Dia pun belum membeberkan fakta terbaru yang ditemukan dalam proses pendalaman tersebut. Namun dirinya memastikan jika akan ada penambahan tersangka dalam insiden tersebut.
"Mudah-mudahan ada. Dari yang saya dengar di Polda sementara baru enam yang ditetapkan sebagai tersangka," pungkas Andi.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca SelengkapnyaLima jenazah terduga Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dievakuasi ke RSUD Dekai. Selanjutnya kelima jasad tersebut akan dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaBeberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca Selengkapnya