Polisi Sebut Anggota MIT Teror Warga Untuk Minta Makanan Karena Kehabisan Bekal
Merdeka.com - Satgas Tinombala bersama dengan Densus 88 masih mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Sebelumnya, anggota kelompok ini membunuh satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah.
Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono, menjelaskan dugaan kuat mereka melakukan hal keji itu karena mulai habisnya perbekalan atau cadangan makanan.
"Bagaimana kondisinya di lapangan tentunya tadi, karena memang dia bergerak terus. Sementara sebenarnya kan istilahnya, istilah kami itu kan mereka sudah terdesak karena kehabisan bekal," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (2/12).
"Sehingga yang terjadi dia meneror masyarakat meminta makan dan terakhir akhirnya mencuri atau merampok dengan kekerasan termasuk melakukan penganiayaan dan pembunuhan kemudian ujung-ujungnya ngambil beras, dan ini dilaksanakannya demikian naik-turun naik-turun gunung itu," sambungnya.
Awi menambahkan, meminta makanan kepada masyarakat menjadi salah satu cara mereka untuk bertahan hidup di hutan. Jika ada masyarakat yang tak menuruti permintaan, di situlah peluang terjadinya kekerasan.
"Ini kan masih proses pengejaran dan ini dia di dalam hutan, sementara yang kita ketahui bersama bahwasanya mereka untuk bertahan hidup itu dengan tadi turun ke desa, ke kampung meminta makanan. Selama ini beberapa yang hasil penyelidikan yang dikasih, dalam artian dalam tekanan mereka kasih tidak dianiaya. Namun karena mereka ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," jelasnya.
Kondisi ini menjadi bahan evaluasi Satgas Tinombala dan pasukan lainnya untuk menentukan langkah yang diambil.
"Ini menjadi bahan mereka untuk mengambil langkah-langkah dalam melakukan pengejaran," ujarnya.
Tak lupa, Awi juga berharap kerja sama masyarakat untuk membantu petugas menemukan kelompok ini.
"Ini yang tentunya menjadi penguatan di sana, kita sama-sama bisa membantu baik itu TNI maupun Polri yang melakukan pengejaran, berikan informasi sebanyak-banyaknya terhadap mereka. Sehingga kita bisa mempersempit pergerakan, karena ini wilayahnya luas dalam hutan," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di OKU Timur, Diduga Korban Pembunuhan
Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaAwalnya Disebut Korban Begal, Remaja di Bekasi Ternyata Tewas akibat Tawuran
Polisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang
Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.
Baca SelengkapnyaPelaku Pemerkosaan Libatkan Anak Pejabat di Gowa Bertambah Satu, Ini Perannya
Satu pelaku pemerkosaan terhadap seorang wanita di Danau Mawang diamankan berinisial AR.
Baca Selengkapnya10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia, Jangan Asal Santap!
Pecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca SelengkapnyaBentrokan Antar Pemuda di Makassar, Satu Pemuda Tewas Ditikam
Bentrokan antar pemuda terjadi di Kelurahan Pai terjadi pada pukul 00.20 Wita, Jumat (15/3).
Baca SelengkapnyaPenjahat Tak Berkutik Usai 'Didor', Tiba di Kantor Polisi Malah Disuapi Makan Anggota jadi Sorotan
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca Selengkapnya