Merdeka.com - Sebuah video beredar di media sosial adanya seorang anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan atau pemukulan seniornya di Medan, Sumatera Utara. Ia diketahui berinisial RK berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda).
Dalam video itu dinarasikan jika korban merupakan seniornya dengan beda kesatuan. Bripda RK merupakan anggota Sabhara dan korban merupakan anggota Brimob.
Dengan adanya kejadian ini, Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Hadi Wahyudi memastikan, kasus tersebut sudah diselesaikan secara internal.
"Sudah diselesaikan internal, salah paham," kata Hadi saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (23/3).
Namun, Hadi tidak membeberkan secara rinci kronologi kejadian tersebut. Ia hanya menegaskan, jika kasus itu sudah diselesaikan.
Berdasarkan akun media sosial @kabarnegri.official menyebut, kejadian itu berawal saat Bripda RK tidak ingin mengantre saat ingin mengambil uang di salah satu mesin ATM.
"Tak sabar antre di ATM, seorang oknum polisi berpangkat bripda yang bertugas di Sabhara Polda Sumut pukul anggota Brimob," tulis akun tersebut seperti dikutip merdeka.com.
Kejadian ini disebut akun tersebut terjadi pada Minggu (19/3) sekira pukul 20.00 Wib. Kejadian ini terjadi di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Mangga.
"Pada hari Minggu tanggal 19 Maret 2023, sekira pukul 20.00 Wib, korban yang merupakan seorang polisi bertugas di saat Brimob sedang melakukan transaksi di ATM BRI yang berada di dalam Alfa Midi di Jalan Jamin Ginting Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan," jelasnya.
"Kemudian pelaku meminta dengan memaksa supaya dia di dahulukan melakukan transaksi di ATM tersebut, namun korban tidak menjawab paksaan dari pelaku," sambungnya.
Setelah korban selesai melakukan transaksi, kemudian Bripda RK mempelototi anggota Brimob tersebut sambil marah-marah.
"Setelah korban selesai transaksi di ATM, pelaku memplototin korban sambil marah marah. kemudian korban bertanya kepada pelaku, 'kenapa marah marah dan memplototin saya?'," ujarnya.
"Pelaku menjawab 'kamu tunggu saya di luar yah, aku ambil uang dulu'. Setelah pelaku selesai transaksi di ATM, langsung keluar dari Alfa Midi kemudian menjumpai korban di parkiran depan Alfa Midi," sambungnya.
Advertisement
Saat itu, Bripda RK mengaku kepada korban tengah terburu-buru. Hal ini ia katakan sambil menyerang dan memukul korban.
"Pelaku mengatakan, aku mau cepat dan buru-buru dan saya anggota Sabhara sambil menyerang dan memukul korban," ucapnya.
"Kemudian korban menjawab 'saya ini seniormu tugas di Brimob', kemudian pelaku menjawab, 'ini bukan dinas, ku makan kamu nanti'," tambahnya.
Kemudian, warga yang saat itu berada di lokasi pun langsung mencoba melerai keduanya yang terlibat cekcok.
"Kemudian warga yang sedang berada di tempat kejadian berupaya melerai kedua belah pihak dan akhirnya pelaku meninggalkan korban. Korban akhirnya membuat laporan ke @polsekmedantuntungan. Kini Pelaku sudah diamankan," paparnya.
Selain menampilkan video diduga penganiayaan oleh Bripda RK, akun tersebut juga menampilkan sebuah foto yang mana Bripda RK tengah duduk di suatu ruangan.
"Bripda RK akhirnya terduduk lemas saat dimintai keterangan di Polsek Medan tuntungan karena sikapnya yang arogan di depan mini market di kawasan jalan Djamin Ginting Medan," ucapnya.
"RK dimintai keterangan karena memukul warga usai mengambil uang di mesin ATM, namun naas, warga yang dipukul RK merupakan personel Brimob dan pangkatnya lebih tinggi dari RK," pungkasnya. [eko]
Baca juga:
Bang Jago Aniaya Polisi, Begini Penampakannya usai Ditangkap 2 Kakinya 'Bolong'
Tanam Puluhan Pohon Ganja di Hutan, Warga Pacet Bandung Masuk Bui
Sekitar 7 Menit yang laluAngkut Paksa Aset Toko Es Krim di Bali, General Manager Perusahaan Masuk Bui
Sekitar 37 Menit yang laluKomunitas Kalijaga Malang Deklarasi Dukung Gus Imin Capres 2024
Sekitar 1 Jam yang laluDepresi Setelah Ditangkap karena Pamer Kemaluan, Bule Denmark Depresi
Sekitar 1 Jam yang laluDiduga Dianiaya dalam Tahanan Polres Banyumas, Tersangka Kasus Curanmor Tewas
Sekitar 1 Jam yang laluAniaya Pengguna Jalan hingga Koma, 4 Anggota Kelompok Bermotor di Bandung Ditangkap
Sekitar 1 Jam yang laluPSHT Tawuran dengan Brajamusti di Yogya, 9 Korban Luka dan 352 Orang Dievakuasi
Sekitar 1 Jam yang laluKembalikan Mobil Listrik, Kajati Minta Fortuner ke Pemprov Riau
Sekitar 2 Jam yang laluKaryawan Pabrik di Bekasi Ditemukan Meninggal dalam Ruang Penyimpanan Hasil Produksi
Sekitar 2 Jam yang laluSosok Cak Imin Dinilai Jadi Faktor Penentu Pilpres 2024
Sekitar 2 Jam yang laluPSI dan PDIP Saling Sindir soal Pencalonan Kaesang di Depok
Sekitar 2 Jam yang laluKumpulkan Kades Se-Jateng, Ganjar Minta Kejar Target Penurunan Kemiskinan Ekstrem
Sekitar 2 Jam yang laluGas Melon Langka di Bali, Ini Penjelasan Pertamina
Sekitar 2 Jam yang laluIzin STIE Tribuana Bekasi Dicabut, Mahasiswa Pertanyakan Nasib ke Kampus
Sekitar 3 Jam yang laluDiduga Terima Setoran Rp650 Juta, Perwira Brimob Polda Riau Dicopot
Sekitar 4 Jam yang laluUsai Ancam Kombes Hengki, Hercules Minta Maaf
Sekitar 5 Jam yang laluPolisi Tersangka Pelecehan Anak di Parigi Moutong Jalani Proses Etik
Sekitar 8 Jam yang laluIni Alasan Brimob Polda Riau Dimutasi, Propam Usut Dugaan Setor Rp650 Juta ke Atasan
Sekitar 9 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 3 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 6 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 3 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 4 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 6 Hari yang laluLiga 1: Wani! Song Ui-young Siap Hadapi Tekanan Besar Suporter Persebaya
Sekitar 2 Jam yang laluSetelah Hadapi Jeonbuk Hyundai Motors, Persis Solo Bakal Beruji Coba Vs Klub Liga 1
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami