Polisi pejuang ini tolak dikubur di Taman Makam Pahlawan
Merdeka.com - Mahkamah Konstitusi (MK) baru saja memutuskan semua orang yang memiliki Bintang Gerilya dapat dimakamkan di Taman Makam Kalibata, Jakarta. Hal ini merupakan penghormatan bagi mereka yang telah berjasa bagi tanah airnya.
Bagi sebagian orang dan keluarga yang ditinggalkan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan tentu membanggakan. Apalagi dimakamkan dengan penuh kehormatan dengan upacara kenegaraan.
Tapi tidak bagi polisi pahlawan yang satu ini, Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin. Jenderal Polisi yang merupakan Gubernur Pertama Sumatera Barat ini menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Kaharoeddin memilih dimakamkan di pemakaman umum, di tengah-tengah rakyat biasa.
Kaharoeddin berjuang sejak zaman Jepang. Dialah yang memimpin para polisi dan pejuang merebut senjata tentara Jepang di Sumatera Tengah dan sekitarnya. Saat kemerdekaan dan agresi militer Belanda I dan II dia masuk hutan dan memimpin polisi berperang mengusir Belanda.
Kaharoeddin juga tetap setia pada Republik Indonesia saat pergolakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Dia tidak gentar meski ditodong pistol pemberontak yang memaksanya memihak mereka. Demikian dikutip dalam buku Brigadir Jenderal Polisi Kaharoeddin Datuk Rangkayo Basa, Gubernur di Tengah Pergolakan, terbitan Pustaka Sinar Harapan tahun 1998.
Tanda jasanya berderet. Mulai dari Bintang Gerilya, Bintang Darma, Bintang Bhayangkara Kelas III, Satyalencana Perang Kemerdekaan I dan II, serta tanda jasa pahlawan dari Presiden Soekarno.
Tapi semasa hidupnya, Kaharoeddin sudah berpesan agar dimakamkan di pemakaman umum biasa saja. Kaharoeddin meninggal di usianya yang ke-75, pada 1 April 1981. Saat itu putranya, Andrin Kahar, mencarikan makam untuk ayahnya di Pemakaman Tunggul Hitam. Setelah dapat dia melapor ke Wali Kota Padang.
Pihak Wali Kota mengecek lokasi makam itu. Ternyata letaknya di tengah-tengah makam lain dan sempit. Asisten Wali Kota Padang, Syahrul Udjud langsung marah pada pengurus makam saat melihat letak makam itu.
"Kamu kira ini makam untuk siapa? Ini untuk makam bekas gubernur," kata Syahrul yang di kemudian hari juga menjabat sebagai Wali Kota Padang ini.
Akhirnya Syahrul memilihkan lokasi makam yang lebih cocok di pemakaman itu. Pertimbangannya pemakaman akan dilakukan dengan upaca kebesaran militer.
Sore hari, Kamis 2 April 1981, Asisten Intelpam Kapolri, Mayjen Polisi Kartono memimpin upacara pemakaman, mewakili Kapolri.
Maka berakhirlah tugas Kaharoeddin di dunia. Sejarah mencatatnya sebagai polisi antikorupsi yang tak mampu membeli rumah hingga ajal menjemputnya. Kaharoeddin mewariskan teladan dan kehormatan seorang perwira.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masih Dikejar Polisi, Ini Identitas 14 Napi Kabur dari Polsek Tanah Abang
Para tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaPolisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 3 Tahanan yang Kabur dari Polsek Tanah Abang, Tiga Lagi Masih Buron
Tiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaDua Pekerja Tewas di Lubang Pengolahan Limbah Gedung di Bekasi, Polisi Selidiki Manajemen K3 Perusahaan
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaIni Identitas 14 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang
Polisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaPolisi Ditembak 11 Peluru Tetap Hidup Turun Gunung, Pembobol Rumah saat Tarawih Gasak Emas Ratusan Juta Diciduk
Aiptu Zakaria terjun langsung mengamankan pelaku perampokan rumah di kawasan Tonjong, Desa Sukaragam, Serang Baru.
Baca Selengkapnya