Polisi olah TKP kasus pembunuhan sadis di Magelang
Merdeka.com - Aparat kepolisian saat ini menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan sadis yang menewaskan Ratnawati(37) di rumahnya di Perumahan Prayudan, Blok I, Nomor 12, Desa Prajenan, Kecamayan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa tengah. Tragisnya korban ditemukan pertama kali oleh anaknya sendiri Shelin.
Sebanyak kurang lebih 7 orang anggota polisi Polres Magelang mulai melakukan olah TKP sekitar pukul 08.30 WIB. Pihak keluargapun sampai saat ini tidak diperbolehkan untuk masuk ke rumah untuk mengambil pakaian.
Saat melakukan olah TKP, petugas membawa boks perlengkapan untuk mengidentifikasi secara lengkap beberapa penemuan barang bukti seperti rambut, sidik jari, bercak darah yang tercecer di sekitar kamar korban.
"Olah TKP ini merupakan olah TKP lanjutan setelah kemarin petugas melakukan olah TKP usai kejadian," ungkap Kasatreskrim Polres Magelang AKP Slamet Riyadi saat ditemui merdeka.com di lokasi, Jum'at(20/4).
Seperti yang diberitakan merdeka.com korban Ratnawati ditemukan tewas Kamis (19/4) oleh anaknya Shelin (9) usai pulang sekolah. Dari kesaksian tetangga korban Siska (35), dirinya dikabari oleh pegawai kantor H2 petugas les privat tempat Shelin belajar melalui telepon. Siska kemudian bersama suaminya melihat kondisi korban yang akrab dipanggil Ratna tewas di kamar dalam posisi terbujur kaku serta bersimbah darah.
Polisi menemukan beberapa barang bukti sebilah pisau yang telah patah dan sebagian menancap di mulut korban. Dari hasil otopsi yang dilakukan Bidokes Polda Jateng yang berlangsung sampai Jumat dini hari tadi korban tewas setelah pelaku menusuk korban sebanyak 20 kali pada bagian punggung, perut, kepala, leher dan perut. Korban sempat melawan namun tidak berdaya akibat dihujam bertubi-tubi tusukan dan akhirnya tewas karena kehabisan darah.
Polisi sampai sekarang belum bisa memastikan apa penyebab dan motif yang mengakibatkan korban Ratnawati tewas dibunuh secara sadis di kamar tidur rumahnya sendiri. Polisi juga sudah memeriksa sebanyak sembilan saksi dalam pembunuhan sadis di Magelang ini.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua korban tersebut langsung dievakuasi menuju RSUD Nabire untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaEA diduga memakai modus iming-iming memberikan ponsel kepada korban untuk dimainkan apabila menuruti perintahnya.
Baca Selengkapnya