Polisi Libatkan Psikiater Pastikan Pembunuh Mayat Dicor di Lantai Musala
Merdeka.com - Polisi masih mendalami pembunuhan Surono yang jasadnya dipendam di bawah tanah lantai musala. Berdasarkan pemeriksaan dari tim DVI Polda Jawa Timur, diduga Surono (51) yang merupakan warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember, meregang nyawa sekitar tujuh bulan yang lalu.
Hasil forensik berkesesuaian dengan keterangan warga sekitar yang mengaku terakhir melihat Surono sekitar bulan Juni 2019 lalu.
Usai melakukan pembongkaran lantai musala dan penggalian jenazah pada Senin (4/11) kemarin, polisi memeriksa intensif tiga orang saksi. Mereka adalah Bahar Mario (27 tahun) yang merupakan anak kandung korban; Busani (45 tahun) yang merupakan istri korban; serta Jumarin, tetangga satu desa berbeda dusun dengan korban.
Semula, dugaan sempat mengarah pada motif perselingkuhan. Namun kemudian muncul dugaan motif lain, yakni warisan. Untuk itu, polisi memeriksa dua saksi tambahan yang dianggap cukup penting.
"Beberapa dugaan mengerucut dan mengembang pada dua saksi. Karena kami menduga, kematian korban S (Surono, red) ini terkait masalah warisan dan dendam," ujar Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi Selasa kemarin.
Memastikan Pelaku Pembunuhan
Guna memastikan kemungkinan motif kedua ini, polisi memeriksa dua saksi tambahan. "Kami periksa intensif juga. Dua saksi ini bukan anggota keluarga korban, tetapi teman dekat dari salah satu yang diduga sebagai pelaku," lanjut Alfian.
Untuk menetapkan pelaku dan motif mana yang sebenarnya pembunuhan ini, polisi mengkonfrontir dua orang yang menjadi saksi kasus ini. Yakni Bahar Mario dan sang ibunda, Busani. Hal ini dilakukan, karena dua orang itu sama-sama saling menyalahkan tentang siapa pelaku pembunuhan.
Selain saling menyalahkan, dua orang ini juga berbelit-belit saat dikonfrontir. "Tidak ada kesamaan saat dikonfrontir. Makanya kami undang psikiater (ahli kejiwaan) dari Polda Jatim. Untuk meyakinkan, siapa pelaku sebenarnya," tutur Alfian.
Anak dan Istri Korban Saling Tuding
Dari informasi yang dihimpun, kepada polisi, Busani menuding bahwa pelaku pembunuhan tersebut adalah Bahar Mario yang tidak lain adalah anak Busani dengan korban Surono. Motifnya karena ingin menguasai warisan.
Sebaliknya, Bahar Mario justru menuding pelakunya adalah Busani yang dikabarkan punya hubungan cinta terlarang dengan Jumarin. Bahar bahkan menyebut, Busani-Jumarin sempat akan menikah lagi. Namun batal gara-gara karena istri Jumarin yang lama bekerja di Arab Saudi sebagai TKW, tiba-tiba pulang ke desanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?
Baca SelengkapnyaJenazah Didi yang sudah membusuk akhirnya dievakuasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaMayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Maros mengungkap motif seorang ibu muda inisial N (20) menendang bayinya sehingga viral di media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya