Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi jangan takut usut walau Unimog punya mantan Panglima TNI

Polisi jangan takut usut walau Unimog punya mantan Panglima TNI bentrokan di mk. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Terjawab sudah kendaraan yang dipakai untuk mengacaukan jalannya sidang keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal pilpres beberapa waktu lalu. Kala itu ada kendaraan Unimog yang berani merusak barikade kawat berduri milik Polri. Rupanya itu milik mantan Panglima TNI Djoko Santoso.

Djoko yang juga sebagai pendukung setia pasangan Prabowo-Hatta tetap cuek dan tak merasa bersalah soal Unimognya. "Iya itu (Unimog) milik saya, tulis yang besar, itu milik saya," katanya di Universitas Bung Karno, Jakarta, Rabu (3/9).

Meski masalah Unimog tersebut sudah cukup lama, kepolisian tetap saja terkesan lamban mengusut kasus ini. Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai Polri tak boleh lembek dan harus berani memanggil semua pihak yang dianggap bertanggung jawab soal pemakaian Unimog itu.

"Harus segera diusut. Ya bagaimana pun Polri harus berani tidak peduli itu (Unimog) punya siapa. Kali ini juga Polri pun harus tetap membuktikan kalau Polri itu tetap menjunjung tinggi netralitas dan independen," kata Bambang kepada merdeka.com, Kamis (4/9).

Menurut Bambang, polisi juga harus menelisik sejauh mana kenapa Unimog itu bisa digunakan, termasuk perizinannya. Bahkan Polri seharusnya sejak awal sudah bergerak cepat dan tak pandang bulu mengusut kendaraan apapun yang dianggap melanggar hukum.

"Mau mobil siapa pun, keluarga presiden pun, siapa saja kalau memang melanggar ya harus berani. Kalau misalnya kelihatan diulur-ulur itu berkaitan dengan netralitas. Polisi rakyat atau polisi politik? Kan begitu," ujarnya.

"Nah, ini kita dorong. Media juga harus berani ngejar terus ke Polri, termasuk ke Polda Metro, jangan diam dan harus terbuka, harus transparan. Kalau masih kelihatan ngulur-ngulur kan nggak bener itu," tambahnya.

Bambang juga meminta agar Irjen Pol Dwi Priyatno tak lepas tangan dalam mengusut kasus Unimog milik Djoko Santoso itu. Sebabnya, Dwi Priyatno baru saja dimutasi oleh Kapolri Jenderal Sutarman dari Kapolda Metro Jaya menjadi Irwasum, dan kini Kapolda Metro Jaya yang baru dipegang oleh Irjen Pol Unggung Cahyono.

"Nah itu kapoldanya yang baru. Ini masih tanggung jawab kapolda lama, karena pada demo kemarin kan masih dipegang sama kapolda lama. Ya masalah Unimog ini jangan dibebankan pada kapolda yang baru. Tetap belum selesai urusannya dengan kapolda lama," imbuh Bambang.

(mdk/gib)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Prabowo Subianto Ucapkan Terima Kasih pada Orang yang Selalu Mengawalnya, 'Mereka Pertaruhkan Nyawa untuk Saya'

Momen Prabowo Subianto Ucapkan Terima Kasih pada Orang yang Selalu Mengawalnya, 'Mereka Pertaruhkan Nyawa untuk Saya'

Capres nomor urut 02 sampaikan ucapan terima kasih kepada polisi yang melakukan pengawalan kepadanya.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Pemotor Bawa Anjing Dalam Karung di Jakarta Utara

Polisi Usut Pemotor Bawa Anjing Dalam Karung di Jakarta Utara

Polisi memastikan akan menindak jika benar terbukti adanya pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Tindak Tegas Pemotor Knalpot 'Brong': Suaranya Bising, Ganggu!

Polisi Bakal Tindak Tegas Pemotor Knalpot 'Brong': Suaranya Bising, Ganggu!

Karena selain mengganggu ketertiban umum, tindakan itu juga melanggar peraturan lalu lintas

Baca Selengkapnya