Polisi Buru 5 Akun Diduga Penyebar Hoaks Mahasiswa Papua Tewas di Surabaya
Merdeka.com - Polisi memburu penyebar hoaks mengenai adanya mahasiswa Papua di Surabaya yang meninggal dunia akibat dipukul aparat TNI-Polri. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya menelusuri sejumlah akun di media sosial facebook, youtube dan instagram.
"Kami masih memprofiling. Satu akun yang di Youtube, kemudian di Facebook, di Facebook ternyata ada bukan satu akun ternyata ada beberapa akun, kemudian juga ada akun Instagram yang masih juga akan didalami oleh Direktorat siber," kata Dedi di Mabes Polri, Selasa (20/8).
Dedi menerangkan, akun-akun yang diselidiki tersebut menyampaikan narasi dan video bersifat provokatif. Salah satunya foto hoaks terkait seseorang mahasiswa Papua meninggal dunia.
"Foto itu jelas hoaks. Itu yang utama," ujar dia.
Hingga saat ini, Dedi menyebut terdapat lima akun yang diduga sebagai provokator. "Kurang lebih sampai dengan hari ini ada 5 akun ya yang diprofiling," ucap dia.
Seperti diketahui, kemarin demo berujung kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat. Massa membakar kantor DPRD Manokwari.
Situasi panas ini ditenggarai buntut dari perlakukan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah pusat hingga daerah meminta agar semua pihak menahan diri.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui jika kerusuhan yang terjadi di Manokwari Papua, dipicu dari hoaks yang sengaja dikembangkan oleh pihak-pihak tertentu. Untuk itu, pihaknya meminta pada semua pihak untuk ikut meredam kesalahpahaman ini.
Kapolri menjelaskan, aksi massa di Papua ini di 'triger' dari adanya kejadian di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang. Menurutnya, ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu.
"Malam itu sebetulnya hanya peristiwa kecil, yang sebetulnya sudah dilokalisir, dan diselesaikan oleh muspida setempat baik ibu Gubernur, Kapolda maupun Pangdam, sudah dinetralisir tapi kemudian muncul hoaks. Kemarin memang ketriger gara-gara ada kesalapahaman dan membuat kata-kata yang kurang nyaman. Sehingga sahabat-sahabat kita yang ada di Papua merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu. Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan kejadian yang ada di Surabaya dan Malang," ujarnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Aksi Pemilu Damai 2024: Mahasiswa se-Indonesia Serukan Stop Berita Hoaks, Kecurangan Pemilu hingga Money Politik di Patung Kuda
Koalisi Mahasiswa Nasional Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Mahasiswi di Depok, Alasan Polisi Belum Tangkap Pelaku Setelah Perkosa 2 Wanita
Dari kasus pemerkosaan sebelumnya, penyidik telah berupaya untuk mencari pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Pesan Berantai Sebut Surat Suara di Kepulauan Sangkarrang sudah Tercoblos 02, KPU Makassar Pastikan Hoaks
KPU sudah menerima laporan terkini berupa foto dan video kotak suara yang dikirim ke pulau-pulau di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Ringkus Penyebar Hoaks Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Prabowo-Gibran
Polisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus Tabrak Lari Putra Mahkota Surakarta, Tetap Diproses Polisi walau Korban Cabut Laporan
Polisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya