Merdeka.com - Kepolisian akhirnya melakukan negosiasi kepada mahasiswa Universitas Nasional (Unas), yang melakukan demonstrasi menentang kenaikan BBM. Kapolsek Pasar Minggu Kompol Adri Desas Priyanto mengatakan, puluhan mahasiswa tersebut belum mau membubarkan diri dan mengganggu arus lalu lintas di Jalan Salihara, kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta.

"Kami sedang negosiasi dengan mahasiswa. Mereka kami imbau untuk pulang ke rumah masing-masing," kata Adri di jalan akses menuju Unas Jalan Pejaten Raya Jakarta, seperti dilansir oleh Antara, Kamis (20/6).

Adri menuturkan bahwa mahasiswa menggelar demo dengan menutup akses jalan dengan membakar ban, sehingga aparat terpaksa melakukan pengamanan. Menurutnya warga sekitar lokasi juga mengeluhkan adanya aksi demonstrasi yang menutup akses jalan tersebut.

"Mereka mau menyatakan aspirasi itu silakan. Namun, berdasarkan undang-undang, demonstrasi itu dibatasi dari pukul 06.00 hingga 18.00, ini sudah lebih dari ketentuan," ujar Adri.

Menurut Adri hingga malam ini pihaknya mengerahkan 62 personel untuk pengamanan. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ditambah jumlahnya jika diperlukan, mengingat jumlah mahasiswa yang menurutnya relatif cukup banyak.

Selain itu, Adri mengatakan bahwa aparat akan mengambil langkah tegas dengan memasuki kampus jika mahasiswa tak kunjung membubarkan aksinya.

"Sekarang mahasiswa masih di dalam kampus, tadi kami pukul mundur. Kalau tidak mau bubar juga, terpaksa kami masuk ke kampus," kata dia.