Polisi Amankan Delapan Mahasiswa Usai Pukul Polisi saat Demo Minyak Goreng
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengamankan delapan orang mahasiswa yang diduga melakukan pemukulan terhadap dua personel polisi saat melakukan unjuk rasa terkait kelangkaan minyak goreng di depan Kantor DPRD Makassar. Akibat kericuhan saat unjuk rasa tersebut, dua polisi mengalami luka.
Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar Budhi Haryanto mengatakan pihaknya mengamankan delapan orang mahasiswa yang diduga melakukan penganiayaan terhadap dua personel polisi. Dari delapan orang diamankan tersebut, tiga ditangkap dan lima lainnya menyerahkan diri.
"Untuk kegiatan peristiwa yang kemarin, kita sudah mengamankan delapan orang pelaku dengan perannya masing-masing. Dari delapan itu, tiga kami tangkap dan lima menyerahkan diri," ujarnya di Mapolrestabes Makassar, Rabu (9/3).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Budhi mengatakan saat ini delapan orang tersebut masih menjalani pemeriksaan. Budhi menyebut pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui peran masing-masing.
"Proses hukum masih berjalan dan hari ini untuk memastikan peran-peran apa saja yang dilakukan oleh para tersangka," tuturnya.
Budhi menambahkan akibat pemukulan tersebut, dua anggotanya yakni Bripka R dan Aipda N mengalami luka ringan. Meski luka ringan, kata Budhi, tidak menggugurkan jeratan pidana.
"Kalau kita bicara pidana baik pengeroyokan dan persitiwa melawan petugas itu dilihat akibat dari diderita oleh korban," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa dilakukan PMII cabang Makassar terkait kelangkaan minyak goreng pada Senin (7/3) di depan Kantor DPRD Makassar. Unjuk rasa digelar ternyata tidak mengantongi izin dan mengganggu arus lalu lintas.
Karena tidak mengantongi izin, polisi hendak membubarkan unjuk rasa tersebut. Tetapi saat akan dibubarkan, beberapa orang memukul personil kepolisian.
"Dua orang terluka yakni Bripka R dan Aipda N. Kedua terluka dibagian kaki, pipi, dada, dan memar tangan," ujar Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, Kompol Idris mengungkapkan aksi unjuk rasa dilakukan PMII di depan Kantor DPRD Makassar tidak mengantongi izin. "Aksi mereka tanpa pemberitahuan. Mereka menutup jalan, membakar ban, dan bahkan menyerang polisi yang bertugas," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDia terpaksa diboyong menggunakan mobil ambulans karena terluka di bagian mata.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAwalnya demo peringatan 1 Desember dilakukan mahasiswa Papua berjalan aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaDua demonstran terekam kamera melempar mobil dinas Satlantas Polrestabes Makassar. Akibat lemparan itu kaca mobil pecah dan Kasatlantas terluka.
Baca Selengkapnya