Polda: Sengketa tanah jangan diserahkan ke preman
Merdeka.com - Terkait kasus sengketa tanah yang berujung bentrokan antar kelompok John Kei dan Hercules, yang terjadi rabu (29/8) siang, Kapolda Metro Jaya,
Kapolda Metro Jaya Irjen Untung Suharsono Rajab meminta masyarakat untuk menyerahkan persoalan sengketa lahan kepada aparat penegak hukum bukan kepada preman. Penggunaan preman hanya akan menimbulkan konflik horizontal.
"Permasalahan sengketa lahan serahkan kepada aparat penegak hukum. Jangan diserahkan ke organisasi tidak jelas," kata Untung, kepada sejumlah wartawan, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (31/8).
Dikatakan Untung, jika pengamanan lahan sengketa diserahkan kepada kelompok yang tidak jelas justru akan menimbulkan konflik ke depannya. Dikhawatirkan, lanjut Untung, nantinya akan ada kelompok-kelompok yang mengklaim memiliki kuasa pengamanan lahan seperti yang terjadi pada bentrok perebutan lahan di Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (29/8).
"Polisi itu amankan dan menjaga masyarakat agar tidak terjadi konflik horizontal. Ini negara hukum," ujar Kapolda.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menambahkan bahwa selama ini lahan sengketa biasanya diurus ke meja hijau. Nantinya, pengadilan yang akan memerintahkan aparat kepolisian untuk menjaga lahan sengketa.
"Kalau pengadilan sudah urus sengketa dan status tanah itu, maka kedua belah pihak harus bisa menahan diri supaya tidak jadi objek yang diperebutkan," kata Rikwanto.
Sebelumnya, bentrokan massa terjadi di sebuah lahan kosong di samping Komplek Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Bara. Bentrokan diduga dipicu perebutan lahan antara dua kelompok massa yang belakangan diketahui kelompok John Kei dan kelompok Hercules.
Usai peristiwa itu, polisi mengamankan ratusan anggota kedua kelompok dan menyita senjata tajam. Namun, saat polisi menggeledah, terdapat insiden sebuah mobil Toyota Innova yang berusaha menabrak anggota polisi.
Mobil itu akhirnya diberondong tembakan polisi karena tidak mengindahkan tembakan peringatan. Setelah sempat terjadi simpang siur soal korban penembakan, Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Suntana memastikan bahwa korban tewas hanya satu orang yakni Laminggus. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto juga menuturkan korban tewas 1 orang yakni Laminggus alias Semi Binggo.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sengketa Lahan Berujung Maut, Bapak dan Dua Anak di OKU Tega Bunuh Wanita Tua
Seorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca Selengkapnya80 Contoh Pantun Jenaka Lucu Bikin Ngakak, Hibur Waktu Luang
Pantun jenaka lucu mampu menghadirkan suasana santai dan ceria di tengah-tengah interaksi sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Gandeng Tokoh Adat untuk Rekrut 2.000 Pemuda jadi Bintara
Polda Papua akan merekrut 2.000 pemuda untuk menjadi Bintara yang akan ditempatkan di polres
Baca SelengkapnyaKisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya
Mengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya
Baca SelengkapnyaPerahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898
Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.
Baca SelengkapnyaKerelaan Hati Masyarakat Lepaskan Tanahnya untuk Konsolidasi Tanah Sebagai Solusi Konflik
Menteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca SelengkapnyaDalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnya