Polda DIY diminta gerak cepat ungkap pelaku vandalisme ancam Sultan
Merdeka.com - Sejumlah warga Yogyakarta yang menamakan dirinya sebagai Aliansi Masyarakat Anti Anarkisme (AMAN) mendatangi Mapolda DIY, Jumat (4/5). Kedatangan AMAN ini untuk meminta kepada Polda DIY mengungkap siapa pembuat coretan bernada provokatif dan mengancam Gubernur yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X.
Juru bicara AMAN, Agung Budyawan mengatakan pihaknya akan menyerahkan sejumlah bukti tambahan ke Mapolda DIY. Bukti yang akan diserahkan adalah baliho yang ditulis ucapan provokatif dan mengancam Sultan.
"Kami akan menyerahkan baliho yang ada tulisannya itu. Kalau coretan di tembok kan sudah kami tutup," ujar Agung, Jumat (4/5) di Mapolda DIY.
Agung menyampaikan AMAN menganggap coretan bernada provokatif dan mengancam Sultan itu merupakan hal yang tidak etis. Coretan itu juga dianggap menyinggung perasaan warga Yogyakarta.
"Secara etis bagi kami kata-kata itu sudah di luar adat dan nalar. Bunuh dalam arti apa atau diganti nama lain," tegas Agung.
Selain menanyakan tentang siapa pencoret tulisan bernada provokatif dan ancaman kepada Sultan, AMAN juga meminta agar polisi bisa mengungkap siapa dalang di balik aksi demonstrasi di Pertigaan UIN yang berakhir ricuh tersebut.
"Dari peristiwa hingga barang bukti yang sudah diamankan sudah besar kemungkinannya telah direncanakan. Itu sudah sistematis," urai Agung.
Sebelumnya diketahui, sebanyak 12 tersangka telah ditetapkan atas demo anarkis di hari buruh pada Selasa (1/5) lalu di Jalan Laksda Adisucipto, Sleman. Mereka yang ditahan ada 8 orang dengan dikenai pasal berlapis. Sisanya ada 4 yang menjadi tahanan kota.
Sementara Kabid Humas Polda DIY AKBP Yulianto menjabarkan dari keseluruhan tersangka yang sudah ditetapkan memang belum ada yang mengaku sebagai pencoret tulisan bernada provokatif dan ancaman kepada Sultan. Baik itu di tembok sekitar lokasi demonstrasi, maupun di baliho.
"Belum teridentifikasi siapa penulisnya. Kan belum terungkap," kata Agung.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaDilaporkan ke Polisi Gara-Gara Pantun Sindir Jokowi, Begini Reaksi Butet Kartaredjasa
Butet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Patuhi Instruksi Jokowi, Projo DIY Cabut Laporan Butet
Relawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporannya terkait dugaan penghinaan yang dilakukan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaPasutri di Yogyakarta Diduga Diculik dan Dianiaya Terkait Utang, Kasus Ditangani Polda DIY dan Polda Metro Jaya
Korban dibawa dari Jakarta lalu ditempatkan di salah satu lokasi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaMalam Tahun Baru, Jalur Puncak Ditutup Sejak 31 Desember hingga 1 Januari 2024
Mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaTeguhkan Keragaman, Upacara HUT Banyuwangi Diwarnai Busana Khas Suku Nusantara
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaCatat! Pilkada Serentak 2024 Digelar 27 November, di 37 Provinsi & 508 Kabupaten/Kota
Dalam UU 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY di mana pengangkatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pengukuhan.
Baca Selengkapnya